Selasa, 28 Desember 2010

Senin, 27 Desember 2010

Makalah tentang HIV/ AIDS dan Cara Pencegahannya
ISMAR_EFENDI Skep.
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Kami mengankat masalah AIDS dalam Makalahini kami ingin mengetahui lebih jauh tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah AIDS tersebut. Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia baik sekarang maupun waktu yang datang.

Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Mungkin kita sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun seminar-seminar, tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap penyakit AIDS. Dari segi fisik, penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin yang berkepanjangan. Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari kehidupan kita semua.

Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami sebagai pelajar, sebagai bagian dari anggota masyarakat dan sebagai generasi penerus bangsa, merasa perlu memperhatikan hal tersebut. Oleh karena itu kami membahasnya dalam makalah ini.

TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan kami mengangkat masalah AIDS dalam Makalah ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui apa sebenarnya AIDS itu, mengapa AIDS perlu mendapat perhatian khusus, serta bagaimana gejala-gejalanya. Selain itu kami Juga ingin mengetahui bagaimana penularan AIDS, siapa saja yang kemungkinan besar bisa tertular AIDS, bagaimana keadaan AIDS di Indonesia, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan AIDS.

MANFAAT PENELITIAN.

Adapun manfaat yang ingin kami capai adalah untuk memberikan informasi kepada para pembaca, utamanya bagi sesama pelajar dan generasi muda tentang AIDS, sehingga dengan demikian kita semua berusaha untuk menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa saja menyebabkan penyakit AIDS. Meskipun informasi yang kami berikan melalui Makalah ini hanya sebagian kecil dan mungkin masih mempunyai kekurangan, tetapi setidaknya isi dari Makalah ini dapat dijadikan sebagai petunjuk untuk mengetahui tentangh AIDS itu sendiri.

RUMUSAN MASALAH.

Rumusan masalah adalah rumusan yang disusun untuk memahami apa dan bagaimana masalah yang diteliti. Sesuai dengan judul makalah ini, yaitu bahaya AIDS dan cara pencegahannya maka rumusan masalah adalah :

“ Apakah bahaya AIDS dan bagaimana cara pencegahannya ”.

HIPOTES

Hipotesa berasal dari kata Hype artinya kurang, dan tesis artinya pendapat atau penelitian. Jadi Hipotesa adalah suatu pendapat atau pernyataan yang masih bersifat sementara dan kebenarannya harus dibuktikan lebih lanjut melalui penelitian (Jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang sudah ditetapkan).

Adapun Hipotesa dari makalah ini adalah orang yang selalu melakukan hubungan seksual diluar nikah, lebih mudah terserang penyakit AIDS.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode adalah suatu cara yang digunakan dalam mengerjakan sesuatu. Sedangkan Penelitian adalah seperangkat usaha yang terorganisasi untuk mengetahui, mengkaji, dan mengambil fungsi dari sesuatu yang menjadi objek penelitian, yang sistimatis, terarah, dan mempunyai tujuan. Jadi metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan, mengetahui, mengkaji, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu hal yang menjadi objek penelitian .

Dalam melakukan sesuatu penelitian, ada beberapa metode yang dapat dilakukan yaitu observasi, wawancara, metode study perpustakaan, analisis media massa ataupun melalui pembagian angket. Adapun metode yang kami gunakan dalam menyusun makalah ini adalah :

Analisis Media Massa

Teknik analisa media massa termasuk metode pengumpulan data sekunder, yang dilakukan dengan menganalisis media massa yang memuat uraian dan data-data yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti.

Misalnya : Surat Kabar, majalah, dan sebagainya.

Metode Study Kepustakaan

Metode Study kepustakaan juga termasuk metode pengumpulan data sekunder dan hampir sama dengan teknik analisis media massa. Melalui metode ini kita dapat memperoleh data melalui buku-buku kepustakaan, karya-karya tulisan arsip-arsip, dan sebagainya.

Karena metode pengumpulan data yang kami gunakan adalah metode study perpustakaan dan analisa media massa, maka data-data yang terdapat dalam makalah ini termasuk jenis data SEKUNDER, yang diperoleh dari buku-buku, perpustakaan, majalah, surat kabar, dan semacamnya. Meskipun dalam makalah ini terdapat data yang berbentuk angka, tetapi data-data tersebut tidak termasuk data primer, karena angka tersebut kami peroleh dari buku-buku perpustakaan dan media massa yang kami jadikan sumber pengambilan data.

BAB II

BAHAYA AIDS DAN CARA PENCEGAHANNYA

HIV DAN AIDS

HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia.

AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.

BAHAYA AIDS

Oarang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.

GEJALA-GEJALA AIDS

Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah :

Berat badan turun dengan drastis.
Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa sebab.
Mencret atau diare yang berkepanjangan.
Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI SARKOM).
Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS, yang lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian.

PENULARAN AIDS

Sebelumnya virus AIDS tidak mudah menular virus influensa. Kita tidak usak terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, karena AIDS tidak akan menular dengan cara – cara seperti di bawah ini :

Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan seksual ).
Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita.
Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS.
Makan dan minum.
Gigitan nyamuk dan serangga lain.
Sama-sama berenang di kolam renang
Hal-hal diatas bukan penyebab menularnya AIDS dapat terjadi melalui cara-cara sbb :

melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV
Transfusi darah yang mengandung virus HIV
Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai orang yang mengidap virus AIDS
Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS kepada janin yang dikandungnya.
KELOMPOK YANG MEMPUNYAI RESIKO TINGGI TERTULAR AIDS

Mereka yang sering melakukanhubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria tuna susila dan pelanggannya.
Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya : Homo seks ( melakukan hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan seksual dengan sesama wanita ), Waria dan mucikari.
Penerima transfusi darah
Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS.
Pecandu narkotika suntikan.
Pasangan dari pengidap AIDS
CARA PENCEGAHAN AIDS

Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin sterilisasinya.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus AIDS.

USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN APABILA TERINFEKSI VIRUS AIDS

Usaha-usaha yang dilakukan terinfeksi virus AIDS disebut juga penerapan strategi pengobatan baru. Dalam pengobatan HIV / AIDS sangat penting mengetahui dinamika HIV, serta perjalanan penyakit ( patogenesis ) sehingga dapat melakukan tindakan dan pengobatan tepat waktu.

Beberapa harapan dan kabar baik dapat dicatat dari pertemuan-pertemuan “Van Couver” di Kanada saat ini cukup banyak obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Beberapa obat penghambat protease dan obat anti HIV sedang dalam tahap akhir untuk mendapat izin. Selain itu muncul pula pemeriksaan “Viral loard” yang prosesnya lebih mudah dalam mendeteksi RNA dari HIV dalam darah. Dan semua usaha diatas seharusnya di tunjang oleh motivasi dari penderita AIDS itu sendiri. Misalnya bagi mereka yang termasuk kelompok resiko tinggi terkena AIDS selalu memeriksakan darahnya secara teratur, paling sedikit 3-6 bulan sekali, demi keselamatan pasangan seksualnya. Dan yang tidak kalah penting adalah mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Yaitu dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang diperintahkan dan berusaha untuk menjauhi segala yang dilarangNya, agar penderitaan yang dirasakan tidak terlalu berat. Dan bagi masyarakat hendaknya jangan menjauhi mengucilkan mereka yang terinfeksi AIDS, tetapi seharusnya memberi dorongan atau semangat hidup, misalnya melalui nasehat-nasehat yang bisamenumbuhkan rasa percaya diri, sehingga mereka yang telah mengidap virus AIDS tidak putus asa dalam menjalani hidupnya.

Dengan adanya usaha-usaha diatas, niscaya masalah AIDS dapat diatasi, paling tidak dapat dicegah sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.

MISTERI PENDEMI HIV/AIDS DIDUNIA

WHO ( World Healty Organisation)

WHO melaporkan bahwa sejak pertengahan 1995, jumlah komulatif penderita AIDS sebanyak 20 juta. 18,5 juta orang dewasa dengan separuhnya adalah kaum wanita, dan 1,5 juta adalah anak-anak. 50% dari penderita AIDS adalah kaum remaja /kaum muda dalam kelompok berusia 15-24 tahun.

Sejak 1 Januari 1996 WHA melaporkan jumlah penderita AIDS sebanyak 41 juta HIV/AIDS didunia. Dengan 35,4 juta remaja dan dewasa, 15,5 jutawanita, dan 5,6 juta anak-anak. Sedangkan untuk tahun 2000 ini WHO memperkirakan jumlah HIV akan mencapai 30-40 juta dan jumlah AIDS 12-18 juta.

PENDEMI HIV/AIDS REGONAL ASIA TENGGARA

Pendemi HIV/AIDS regonal asia tenggara pada tahun 1994 secara komulatif ditemukan 3745 AIDS, sedangkan sudah diperkirakan lebih dari 2 jura dari 11 negara termasuk Indonesia, dan jumlah tersebut akan menjadi 3,5 juta ditahun 1995.

SYNDROMA GUNUNG ES

Syndroma gunung es ini lebih menakutkan dunia, karena dengan ditemukannya HIV melalui pemeriksaan darah secara efidemilogi penyebaran HIV dimasyarakat akan menjadi lebih banyak 100-1000 kali. Sedangkan ditemukan satu AIDS berarti sudah ada 100-8000 orang yang tertular. Dari data yang ditemukan, HIV AIDS dapat terkena pada siapa saja, baik orang miskin, orang kaya, berpendidikan tinggi ataupun rendah, laki-laki maupun wanita dan sabagainya.

Saat ini infeksi AIDS pada wanita meningkat dengan cepat, karena wanita merupakan kelompok yang rendah dan mudah terinfeksi tanpa disadari. Sedangkan anak yang lahir dari ibu yang mengidap HIV, setelah usia 2 tahun sudah mulai menunjukkan HIV terbesar 30-40%.

SITUASI AIDS DI INDONESIA

Penyakit AIDS banyak ditemukan diluar negeri, tetapi karena hubungan dengan bangsa menjadi semakin erat, maka penularannya harus tetap diwaspadai. Banyak orang asing datang ke indonesia dan banyak pula orang indonesia pergi keluar negeri untuk berbagai keperluan. Hal itu membuka kemungkinan terjadinya penularan AIDS.

Jumlah HIV/AIDS di Indonesia sampai akhir 1996, terdapat 449 kasus dengan 341 HIV dan 108 AIDS, terdapat di 16 propensi di Indonesia. Wanita yang terkena sebanyak 122 orang, WNI sebanyak 304 orang, Heteroseksual 276 orang, homoseks dan biseks 84 orang, drag user 4 orang, perinatal 1 dan 80 tidak diketahui cara tranmisinya. Menurut golongan umur, diindonesia ternyata yang paling banyak terserang AIDS adalah usia 20-29 tahun yaitu 120 orang, bayi yang berumur kurang dario 1 tahun dan 50 orang belum diketahui umurnya.

Dari 108 AIDS yang terbesar di 10 propinsi dan yang meninggal 66 orang, DKI Jakarta terbanyak dengan 57 AIDS dan 35 sudah meninggal.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Tuhan YME. Mempunyai kekuasaan dalam mengatur segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini, Dialah yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya. Begitupun dengan segala peristiwa yang terjadi dimuka bumi ini misalnya : kebahagiaan, kesedihan bencana alam, kelahiran, kematian, dan sebaginya. Muncullah virus HIV/AIDS merupakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah kehidupan manusia.

HIV adalah suatu virus yang hidup dalam tubuh manusia, dan dan dapat menyebabkan timbulnya AIDS, yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh mudah terserang penyakit dan lam kelamaan akan meninggal, sudah menjadi sifat manusia yang selalu ingin merasakan kenikmanatan tanpa mempedulikan akibatnya, misalnya : melakukan perzinahan, penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya. Kits umat manusia sudah mengetahui bahwa perbuatan-perbuatan tersebut sangat dilarang,baik menurut ajaran agama masing-masing maupun aturan hukum yang berlaku. Tetapi dari sebagian kita tetap saja melakukan hal-hal tersebut, misalnya : WTS, Homoseks,Biseks, Mucikari, dan orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual diluar nikah. Dan berbahaya, dan sampai saat ini belum ditemukan obatnya.

Adapun gejala-gejala yang dapat kita lihatpada penderita AIDS yaitu demam yang berkepanjangan di sertai keringat malam, batuk dan sariwan yang terus menerus,berat badan turun dengan drastis, dsb, yang akan di akhiri dengan kematian.

Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan AIDS, yaitu melalui pencegahan misalnya :tidak melakukan hubungan seksual secara bebas, menghidarkan penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya.

AIDS merupakan cobaan atau bahkan hukuman daru Tuhan,yang tidak pernah di duga oleh umat manusia.

Tapi bagaimanapun beratnya cobaan yang diberikan, Tuhan YME. Akan selalu membukakan jalan bagi umatnya. Misalnya : sekarang dicanada telah ada obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Masalah AIDS ini tidak tentu akan menyebar luas, apabila dilakukan pencegahan secara dini, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.

SARAN

Hendaknya kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berusaha menghindarkan diri dari hal-hal yang bisa menyebabkan AIDS.
Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah (berzinah), dan jangan berganti-ganti pasangan seksual.
Apabila berobat dengan menggunakan alat suntik, maka pastikan dulu apakah alat suntik itu steril atau tidak.
Apabila melakukan tranfusi darah, terlebih dahulu perikasakan apakah tranfusi darah itu bebas dari virus HIV.
Bagi para generasi muda, jauhilah obat-obatan terlarang terutama narkotika melalui alat suntik, alat-alat tato, anting tindik, dan semacamnya yang bisa saja menularkan AIDS, karena alat-alat aeperti itu tidak ada gunanya.dan hindarkan diri dari pergaulan bebas yang bersifat negatif.
Apabila ada seminar-seminar, penyuluhan-penyuluhan, iklan ataupun brosur-brosur, yang mengimpormasikan tentang AIDS, sebaiknya kita memperhatikan denganbaik, agar segala sesuatu tentang AIDS dapat diketahui, sehingga kita bisa menghindarkan diri sejak dini dari AIDS.
Orang yang mengetahui dirinya telah terinfeksi virus AIDS hendaknya menggunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual, agar virus AIDS tidak menular pada pasangan seksualnya.
BAB IV DAFTAR PUSTAKA

“MISTERI PENDEMI HIV /AIDS” Oleh PAUL F. MATULESSY MD. MN.

BUKU PANDUAN BELAJAR SPK, KURIKULUM 1994 Penerbit. DEPDIKBUD/DEPKES, tahun 1997

Brosur AIDS, yang diedarkan oleh Exposa bekerjasama dengan DEPKES, tahun 1999
Makalah tentang HIV/ AIDS dan Cara Pencegahannya
ISMAR_EFENDI Skep.
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Kami mengankat masalah AIDS dalam Makalahini kami ingin mengetahui lebih jauh tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah AIDS tersebut. Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia baik sekarang maupun waktu yang datang.

Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Mungkin kita sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun seminar-seminar, tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap penyakit AIDS. Dari segi fisik, penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin yang berkepanjangan. Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari kehidupan kita semua.

Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami sebagai pelajar, sebagai bagian dari anggota masyarakat dan sebagai generasi penerus bangsa, merasa perlu memperhatikan hal tersebut. Oleh karena itu kami membahasnya dalam makalah ini.

TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan kami mengangkat masalah AIDS dalam Makalah ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui apa sebenarnya AIDS itu, mengapa AIDS perlu mendapat perhatian khusus, serta bagaimana gejala-gejalanya. Selain itu kami Juga ingin mengetahui bagaimana penularan AIDS, siapa saja yang kemungkinan besar bisa tertular AIDS, bagaimana keadaan AIDS di Indonesia, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan AIDS.

MANFAAT PENELITIAN.

Adapun manfaat yang ingin kami capai adalah untuk memberikan informasi kepada para pembaca, utamanya bagi sesama pelajar dan generasi muda tentang AIDS, sehingga dengan demikian kita semua berusaha untuk menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa saja menyebabkan penyakit AIDS. Meskipun informasi yang kami berikan melalui Makalah ini hanya sebagian kecil dan mungkin masih mempunyai kekurangan, tetapi setidaknya isi dari Makalah ini dapat dijadikan sebagai petunjuk untuk mengetahui tentangh AIDS itu sendiri.

RUMUSAN MASALAH.

Rumusan masalah adalah rumusan yang disusun untuk memahami apa dan bagaimana masalah yang diteliti. Sesuai dengan judul makalah ini, yaitu bahaya AIDS dan cara pencegahannya maka rumusan masalah adalah :

“ Apakah bahaya AIDS dan bagaimana cara pencegahannya ”.

HIPOTES

Hipotesa berasal dari kata Hype artinya kurang, dan tesis artinya pendapat atau penelitian. Jadi Hipotesa adalah suatu pendapat atau pernyataan yang masih bersifat sementara dan kebenarannya harus dibuktikan lebih lanjut melalui penelitian (Jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang sudah ditetapkan).

Adapun Hipotesa dari makalah ini adalah orang yang selalu melakukan hubungan seksual diluar nikah, lebih mudah terserang penyakit AIDS.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode adalah suatu cara yang digunakan dalam mengerjakan sesuatu. Sedangkan Penelitian adalah seperangkat usaha yang terorganisasi untuk mengetahui, mengkaji, dan mengambil fungsi dari sesuatu yang menjadi objek penelitian, yang sistimatis, terarah, dan mempunyai tujuan. Jadi metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan, mengetahui, mengkaji, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu hal yang menjadi objek penelitian .

Dalam melakukan sesuatu penelitian, ada beberapa metode yang dapat dilakukan yaitu observasi, wawancara, metode study perpustakaan, analisis media massa ataupun melalui pembagian angket. Adapun metode yang kami gunakan dalam menyusun makalah ini adalah :

Analisis Media Massa

Teknik analisa media massa termasuk metode pengumpulan data sekunder, yang dilakukan dengan menganalisis media massa yang memuat uraian dan data-data yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti.

Misalnya : Surat Kabar, majalah, dan sebagainya.

Metode Study Kepustakaan

Metode Study kepustakaan juga termasuk metode pengumpulan data sekunder dan hampir sama dengan teknik analisis media massa. Melalui metode ini kita dapat memperoleh data melalui buku-buku kepustakaan, karya-karya tulisan arsip-arsip, dan sebagainya.

Karena metode pengumpulan data yang kami gunakan adalah metode study perpustakaan dan analisa media massa, maka data-data yang terdapat dalam makalah ini termasuk jenis data SEKUNDER, yang diperoleh dari buku-buku, perpustakaan, majalah, surat kabar, dan semacamnya. Meskipun dalam makalah ini terdapat data yang berbentuk angka, tetapi data-data tersebut tidak termasuk data primer, karena angka tersebut kami peroleh dari buku-buku perpustakaan dan media massa yang kami jadikan sumber pengambilan data.

BAB II

BAHAYA AIDS DAN CARA PENCEGAHANNYA

HIV DAN AIDS

HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia.

AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.

BAHAYA AIDS

Oarang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.

GEJALA-GEJALA AIDS

Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah :

Berat badan turun dengan drastis.
Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa sebab.
Mencret atau diare yang berkepanjangan.
Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI SARKOM).
Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS, yang lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian.

PENULARAN AIDS

Sebelumnya virus AIDS tidak mudah menular virus influensa. Kita tidak usak terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, karena AIDS tidak akan menular dengan cara – cara seperti di bawah ini :

Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan seksual ).
Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita.
Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS.
Makan dan minum.
Gigitan nyamuk dan serangga lain.
Sama-sama berenang di kolam renang
Hal-hal diatas bukan penyebab menularnya AIDS dapat terjadi melalui cara-cara sbb :

melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV
Transfusi darah yang mengandung virus HIV
Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai orang yang mengidap virus AIDS
Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS kepada janin yang dikandungnya.
KELOMPOK YANG MEMPUNYAI RESIKO TINGGI TERTULAR AIDS

Mereka yang sering melakukanhubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria tuna susila dan pelanggannya.
Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya : Homo seks ( melakukan hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan seksual dengan sesama wanita ), Waria dan mucikari.
Penerima transfusi darah
Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS.
Pecandu narkotika suntikan.
Pasangan dari pengidap AIDS
CARA PENCEGAHAN AIDS

Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin sterilisasinya.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus AIDS.

USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN APABILA TERINFEKSI VIRUS AIDS

Usaha-usaha yang dilakukan terinfeksi virus AIDS disebut juga penerapan strategi pengobatan baru. Dalam pengobatan HIV / AIDS sangat penting mengetahui dinamika HIV, serta perjalanan penyakit ( patogenesis ) sehingga dapat melakukan tindakan dan pengobatan tepat waktu.

Beberapa harapan dan kabar baik dapat dicatat dari pertemuan-pertemuan “Van Couver” di Kanada saat ini cukup banyak obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Beberapa obat penghambat protease dan obat anti HIV sedang dalam tahap akhir untuk mendapat izin. Selain itu muncul pula pemeriksaan “Viral loard” yang prosesnya lebih mudah dalam mendeteksi RNA dari HIV dalam darah. Dan semua usaha diatas seharusnya di tunjang oleh motivasi dari penderita AIDS itu sendiri. Misalnya bagi mereka yang termasuk kelompok resiko tinggi terkena AIDS selalu memeriksakan darahnya secara teratur, paling sedikit 3-6 bulan sekali, demi keselamatan pasangan seksualnya. Dan yang tidak kalah penting adalah mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Yaitu dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang diperintahkan dan berusaha untuk menjauhi segala yang dilarangNya, agar penderitaan yang dirasakan tidak terlalu berat. Dan bagi masyarakat hendaknya jangan menjauhi mengucilkan mereka yang terinfeksi AIDS, tetapi seharusnya memberi dorongan atau semangat hidup, misalnya melalui nasehat-nasehat yang bisamenumbuhkan rasa percaya diri, sehingga mereka yang telah mengidap virus AIDS tidak putus asa dalam menjalani hidupnya.

Dengan adanya usaha-usaha diatas, niscaya masalah AIDS dapat diatasi, paling tidak dapat dicegah sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.

MISTERI PENDEMI HIV/AIDS DIDUNIA

WHO ( World Healty Organisation)

WHO melaporkan bahwa sejak pertengahan 1995, jumlah komulatif penderita AIDS sebanyak 20 juta. 18,5 juta orang dewasa dengan separuhnya adalah kaum wanita, dan 1,5 juta adalah anak-anak. 50% dari penderita AIDS adalah kaum remaja /kaum muda dalam kelompok berusia 15-24 tahun.

Sejak 1 Januari 1996 WHA melaporkan jumlah penderita AIDS sebanyak 41 juta HIV/AIDS didunia. Dengan 35,4 juta remaja dan dewasa, 15,5 jutawanita, dan 5,6 juta anak-anak. Sedangkan untuk tahun 2000 ini WHO memperkirakan jumlah HIV akan mencapai 30-40 juta dan jumlah AIDS 12-18 juta.

PENDEMI HIV/AIDS REGONAL ASIA TENGGARA

Pendemi HIV/AIDS regonal asia tenggara pada tahun 1994 secara komulatif ditemukan 3745 AIDS, sedangkan sudah diperkirakan lebih dari 2 jura dari 11 negara termasuk Indonesia, dan jumlah tersebut akan menjadi 3,5 juta ditahun 1995.

SYNDROMA GUNUNG ES

Syndroma gunung es ini lebih menakutkan dunia, karena dengan ditemukannya HIV melalui pemeriksaan darah secara efidemilogi penyebaran HIV dimasyarakat akan menjadi lebih banyak 100-1000 kali. Sedangkan ditemukan satu AIDS berarti sudah ada 100-8000 orang yang tertular. Dari data yang ditemukan, HIV AIDS dapat terkena pada siapa saja, baik orang miskin, orang kaya, berpendidikan tinggi ataupun rendah, laki-laki maupun wanita dan sabagainya.

Saat ini infeksi AIDS pada wanita meningkat dengan cepat, karena wanita merupakan kelompok yang rendah dan mudah terinfeksi tanpa disadari. Sedangkan anak yang lahir dari ibu yang mengidap HIV, setelah usia 2 tahun sudah mulai menunjukkan HIV terbesar 30-40%.

SITUASI AIDS DI INDONESIA

Penyakit AIDS banyak ditemukan diluar negeri, tetapi karena hubungan dengan bangsa menjadi semakin erat, maka penularannya harus tetap diwaspadai. Banyak orang asing datang ke indonesia dan banyak pula orang indonesia pergi keluar negeri untuk berbagai keperluan. Hal itu membuka kemungkinan terjadinya penularan AIDS.

Jumlah HIV/AIDS di Indonesia sampai akhir 1996, terdapat 449 kasus dengan 341 HIV dan 108 AIDS, terdapat di 16 propensi di Indonesia. Wanita yang terkena sebanyak 122 orang, WNI sebanyak 304 orang, Heteroseksual 276 orang, homoseks dan biseks 84 orang, drag user 4 orang, perinatal 1 dan 80 tidak diketahui cara tranmisinya. Menurut golongan umur, diindonesia ternyata yang paling banyak terserang AIDS adalah usia 20-29 tahun yaitu 120 orang, bayi yang berumur kurang dario 1 tahun dan 50 orang belum diketahui umurnya.

Dari 108 AIDS yang terbesar di 10 propinsi dan yang meninggal 66 orang, DKI Jakarta terbanyak dengan 57 AIDS dan 35 sudah meninggal.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Tuhan YME. Mempunyai kekuasaan dalam mengatur segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini, Dialah yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya. Begitupun dengan segala peristiwa yang terjadi dimuka bumi ini misalnya : kebahagiaan, kesedihan bencana alam, kelahiran, kematian, dan sebaginya. Muncullah virus HIV/AIDS merupakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah kehidupan manusia.

HIV adalah suatu virus yang hidup dalam tubuh manusia, dan dan dapat menyebabkan timbulnya AIDS, yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh mudah terserang penyakit dan lam kelamaan akan meninggal, sudah menjadi sifat manusia yang selalu ingin merasakan kenikmanatan tanpa mempedulikan akibatnya, misalnya : melakukan perzinahan, penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya. Kits umat manusia sudah mengetahui bahwa perbuatan-perbuatan tersebut sangat dilarang,baik menurut ajaran agama masing-masing maupun aturan hukum yang berlaku. Tetapi dari sebagian kita tetap saja melakukan hal-hal tersebut, misalnya : WTS, Homoseks,Biseks, Mucikari, dan orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual diluar nikah. Dan berbahaya, dan sampai saat ini belum ditemukan obatnya.

Adapun gejala-gejala yang dapat kita lihatpada penderita AIDS yaitu demam yang berkepanjangan di sertai keringat malam, batuk dan sariwan yang terus menerus,berat badan turun dengan drastis, dsb, yang akan di akhiri dengan kematian.

Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan AIDS, yaitu melalui pencegahan misalnya :tidak melakukan hubungan seksual secara bebas, menghidarkan penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya.

AIDS merupakan cobaan atau bahkan hukuman daru Tuhan,yang tidak pernah di duga oleh umat manusia.

Tapi bagaimanapun beratnya cobaan yang diberikan, Tuhan YME. Akan selalu membukakan jalan bagi umatnya. Misalnya : sekarang dicanada telah ada obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Masalah AIDS ini tidak tentu akan menyebar luas, apabila dilakukan pencegahan secara dini, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.

SARAN

Hendaknya kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berusaha menghindarkan diri dari hal-hal yang bisa menyebabkan AIDS.
Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah (berzinah), dan jangan berganti-ganti pasangan seksual.
Apabila berobat dengan menggunakan alat suntik, maka pastikan dulu apakah alat suntik itu steril atau tidak.
Apabila melakukan tranfusi darah, terlebih dahulu perikasakan apakah tranfusi darah itu bebas dari virus HIV.
Bagi para generasi muda, jauhilah obat-obatan terlarang terutama narkotika melalui alat suntik, alat-alat tato, anting tindik, dan semacamnya yang bisa saja menularkan AIDS, karena alat-alat aeperti itu tidak ada gunanya.dan hindarkan diri dari pergaulan bebas yang bersifat negatif.
Apabila ada seminar-seminar, penyuluhan-penyuluhan, iklan ataupun brosur-brosur, yang mengimpormasikan tentang AIDS, sebaiknya kita memperhatikan denganbaik, agar segala sesuatu tentang AIDS dapat diketahui, sehingga kita bisa menghindarkan diri sejak dini dari AIDS.
Orang yang mengetahui dirinya telah terinfeksi virus AIDS hendaknya menggunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual, agar virus AIDS tidak menular pada pasangan seksualnya.
BAB IV DAFTAR PUSTAKA

“MISTERI PENDEMI HIV /AIDS” Oleh PAUL F. MATULESSY MD. MN.

BUKU PANDUAN BELAJAR SPK, KURIKULUM 1994 Penerbit. DEPDIKBUD/DEPKES, tahun 1997

Brosur AIDS, yang diedarkan oleh Exposa bekerjasama dengan DEPKES, tahun 1999

Jumat, 26 November 2010

askep gonorrhea

Penyakit Kelamin
Definisi/Pengertian
Gonorrhea
Gonorrhea adalah sejenis
A. Konsep Dasar Gangguan
Integumen (Gonorrhoeae)
yang berjangkit melalui hubungan kelamin. Ia
disebabkan oleh jangkitan bakteria
Neisseria
Gonorrhoeae
,
yaitu sejenis bakteria yang hidup dan mudah
membiak dengan cepat di dalam
saluran pembiakan/peranakan seperti
pangkal rahim (cervix), rahim (uterus), and
tiub fallopian (saluran telur) bagi wanita dan
juga saluran kencing (urine canal) bagi wanita
dan lelaki. Bakteria ini juga boleh membiak di
dalam mulut, kerongkong, mata dan dubur
Epidemiologi/insiden kasus
Gonore merupakan penyakit yang
mempunyai insidens yang tinggi
diantara penyakit menular seksual
yang lain, penyakit ini tersebar di
seluruh dunia secara endemik,
termasuk di Indonesia. Pada
umumnya diderita oleh laki-laki muda
usia 20 sampai 24 tahun dan wanita
muda usia 15 sampai 19 tahun
Etiologi/penyebab
Penyebab pasti penyakit gonore
adalah bakteri Neisseria gonorrhea
yang bersifat patogen.
Bentuk biji kopi, tersusun dua-dua:
tunggal dan bergerombol
Pewarnaan Gram: kuman merah
dengan latar belakang biru
Klasifikasi
Gonore terdiri dari 4 tipe, yaitu tipe 1 dan 2
yang mempunyai vili yang bersifat virulen
serta tipe 3 dan 4 yang tidak mempunyai vili
yang bersifat nonvirulen,
vili akan melekat pada mucosa epitel dan
akan menimbulkan reaksi sedang.
• Gejala klinis
Pada pria:
- Gejala awal gonore biasanya timbul
dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi
- Gejalanya berawal sebagai rasa tidak
enak pada uretra kemudian diikuti
nyeri ketika berkemih
- Disuria yang timbul mendadak, rasa
buang air kecil disertai dengan
keluarnya lendir mukoid dari uretra
- Retensi urin akibat inflamasi prostat
-Keluarnya nanah/cairan berwarna
putih, kuning kehijauan, disertai rasa
perih dan panas
-Ujung(mulut)uretra bengkak dan agak
Merah
Pada wanita:
- Gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari
setelah terinfeksi
- Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama
beberapa minggu atau bulan (asimto
matis)
- Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Namun,
beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat
seperti desakan untuk berkemih
- Nyeri ketika berkemih
- Keluarnya cairan dari vagina
- Demam
- Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, indung
telur, uretra, dan rektum serta
Pemeriksaan fisik

TTV
Ada tidaknya nyeri saat BAK
Ada tidaknya nanah ( warna, volume,
bau )

Predileksi : Pada pria adalah pada
uretra bagian anterior.
Pada wanita adalah pada servik uteri
dan uretra
Prognosis
Rentan terhadap penyakit radang
panggul, kemungkinan kemandulan,
infeksi mata pada bayi yang
dilahirkan, bayi prematur, cacat
pada bayi, kematian pada bayi,
memudahkan penularan HIV



Pemeriksaan
diagnostik/Penunjang
Pewarnaan Gram
Kultur
Tes Fermentasi
Tes oksidasi
Tes Serologis
Therapy/tindakan
penanganan
Pasien yang mengidap gonorhoe harus diatasi
dengan tindakan medis. Namun, harus disertai
vitalitas tubuh yang kuat. Biasanya
pengobatan dengan suntikan tunggal atau
dosis tungal ceftriaxona yang diminum. Jika
infeksi menular melalui darah biasanya
pasien dirawat untuk mendapat obat
antibiotika melalui suntikan intravena
Contoh obat
Tanpa Komplikasi
Ampicillin: 3,5 g
Amoxycillin: 3 g
Cotrimoxazole:
4 tablet/ hari 5
hari
2 x 4 tab/ hari
2 hari

Dengan Komplikasi:
Penicilline
5–
10 hari
Thiamphenicol 10 –
14 hari
Tetracycline
10 –
14 hari
•Medikamentosa
Penatalaksanaan
Walaupun semua gonokokus sebelumnya
sangat sensitif terhadap penicilin, banyak
‘strain’ yang sekarang relatif resisten. Terapi
penicillin, amoksisilin, dan tetrasiklin masih
tetap merupakan pengobatan pilihan.
Diit = Nasi


Komplikasi
Apabila gonorrhea tidak diobati, bakteri dapat
menyebar ke aliran darah dan mengenai sendi,
katup jantung atau otak. Konsekuensi yang
paling umum dari gonorrhea adalah Pelvic
Inflammatory Disease (PID), yaitu infeksi serius
pada organ reproduksi wanita, yang dapat
menyebabkan infertilitas.
Komplikasi pada
pria:
Prostatitis
Cowperitis
Vesikulitis seminalis
Epididimitis
Cystitis dan infeksi
traktus urinarius
superior
Komplikasi pada
wanita:
Komplikasi uretra
Bartholinitus
Endometritis dan metritis
Salphingitis
Asuhan Keperawatan
a. Data Subjektif
pasien mengatakan gatal
pasien mengatakan panas dibagian pendahuluan
pasien mengatakan nyeri saat kencing
pasien mengatakan keluar nanah yang kadang disertai
darah saat kencing
pasien mengatakan nyeri saat ereksi
pada wanita pasien mengatakan terkadang sering kencing
pasien mengatakan nyeri punggung bawah
pasien mengatakan kencing tersendat-sendat
b. Data Objektif
uretitis
orifisum uretra eksternum eritematosa
edematosa
ektropion
duh tubuh yang mukopurulen
bau busuk pada area genetalia
lesi, makula
DIAGNOSA
Nyeri b.d reaksi infeksi
Hipertemi b/d inflamasi
Perubahan pola eliminasi urin b.d proses inflamasi
Cemas b.d penyakit
Risiko penularan b.d kurang pengetahuan
tentang sifat menular dari penyakit
Harga diri rendah b.d penyakit



Diagnosa dan Intervensi
Nyeri b.d reaksi infeksi
Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan,
klien akan:
Mengenali faktor penyebab
Menggunakan metode pencegahan non
analgetik untuk mengurangi nyeri
Menggunakan analgetik sesuai kebutuhan
Melaporkan nyeri yang sudah terkontrol





Intervensi:
a) Kaji secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi,
karakteristik, dan onset, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor presipitasi.
b) Observasi isyarat-isyarat non verbal dari ketidaknyamanan,
khususnya ketidakmampuan untuk komunikasi secara efektif.
c) Gunakan komunikasi terapeutik agar klien dapat
mengekspresikan nyeri
d) Berikan dukungan terhadap klien dan keluarga
e) Kontrol faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
respon klien terhadap ketidaknyamanan (ex.: temperatur
ruangan, penyinaran, dll)
f) Ajarkan penggunaan teknik non farmakologik
(ex.: relaksasi, guided imagery, terapi musik,
distraksi, aplikasi panas-dingin, massage, TENS,
hipnotis, terapi aktivitas)
g) Berikan analgesik sesuai anjuran
h) Tingkatkan tidur atau istirahat yang cukup
i) Evaluasi keefektifan dari tindakan mengontrol
nyeri yang telah digunakan.



Intervensi:
a) Monitor vital sign
b) Monitor suhu minimal 2 jam
c) Monitor warna kulit
d) Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
e) Selimuti klien untuk mencegah hilangnya
panas tubuh
f) Kompres klien pada lipat paha dan aksila
g) Berikan antipiretik bila perlu
Risiko penularan b.d kurang
pengetahuan tentang sifat menular
dari penyakit
Dapat meminimalkan terjadinya penularan penyakit
pada orang lain
Tujuan:
Intervensi:
Berikan pendidikan kesehatan kepada klien dengan
menjelaskan tentang:
- Bahaya penyakit menular
- Pentingnya memetuhi pengobatan yang diberikan
- Jelaskan cara penularan PMS dan perlunya untuk
setia pada pasangan
- Hindari hubungan seksual sebelum sembuh dan
memakai kondom jika tidak dapat menghindarinya.





evaluasi
mencegah atau menurunkan resiko terjadinya
penyebaran infeksi
mengontrol nyeri dan mengusahakan
kenyamanan pasien
mempertahankan haluaran dan masukan urine
kerusakan integritas kulit tidak terjadi
tidak terjadi perubahan seksualitas
menunjukan rentan normal dari perasaan dan
berkurangnya rasa takut dan cemas
mengungkapkan pemahaman tentang kondisi
prognosis dan tindakan

asuhan keperawatan sipilis

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES RSU DAYA MAKASSAR
2010
ISMAR EFENDI

BAB I

A. PENGERTIAN
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum. Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit ini sangat kronik, bersifat sistemik dan menyerang hampir semua alat tubuh.

B. ETIOLOGI
Penyebab penyakit ini adalah Treponema pallidum yang termasuk ordo spirochaetales, familia spirochaetaceae, dan genus treponema. Bentuk spiral, panjang antara 6 – 15 µm, lebar 0,15 µm. Gerakan rotasi dan maju seperti gerakan membuka botol. Berkembang biak secara pembelahan melintang, pembelahan terjadi setiap 30 jam pada stadium aktif.

C. EPIDEMIOLOGI
Asal penyakit tidak jelas. Sebelum tahun 1492 belum dikenal di Eropa. Pada tahun 1494 terjadi epidemi di Napoli. Pada abad ke-18 baru diketahui bahwa penularan sifilis melelui hubungan seksual. Pada abad ke-15 terjadiwabah di Eropa. Sesudah tahun 1860, morbilitas sifilis menurun cepat. Selama perang dunia II, kejadian sifilis meningkat dan puncaknya pada tahun 1946, kemudian menurun setelah itu.
Kasus sifilis di Indonesia adalah 0,61%. Penderita yang terbanyak adalah stadium laten, disusul sifilis stadium I yang jarang, dan yang langka ialah sifilis stadium II.

D. PATOFISIOLOGI
1. Stadium Dini
Pada sifilis yang didapat, Treponema pallidum masuk ke dalam kulit melalui mikrolesi atau selaput lendir, biasanya melalui senggama. Kuman tersebut berkembang biak, jaringan bereaksi dengan membentuk infiltrat yang terdiri atas sel-sel limfosit dan sel-sel plasma, terutama di perivaskuler, pembuluh-pembuluh darah kecil berproliferasi dikelilingi oleh Treponema pallidum dan sel-sel radang. Enarteritis pembuluh darah kecil menyebabkan perubahan hipertrofi endotelium yang menimbulkan obliterasi lumen (enarteritis obliterans).
Pada pemeriksaan klinis tampak sebagai S I. Sebelum S I terlihat, kuman telah mencapai kelenjar getah bening regional secara limfogen dan berkembang biak, terjadi penjalaran hematogen yang menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Multiplikasi diikuti oleh reaksi jaringan sebagai S II yang terjadi 6-8 minggu setelah S I. S I akan sembuh perlahan-lahan karena kuman di tempat tersebut berkurang jumlahnya.
Terbentuklah fibroblas-fibroblas dan akhirnya sembuh berupa sikatrik. S II juga mengalami regresi perlahan-lahan lalu menghilang. Timbul stadium laten. Jika infeksi T.pallidum gagal diatasi oleh proses imunitas tubuh, kuman akan berkembang biak lagi dan menimbulkan lesi rekuren. Lesi dapat timbul berulang-ulang.
2. Stadium Lanjut
Stadium laten berlangsung bertahun-tahun karena treponema dalam keadaan dorman. Treponema mencapai sistem kardiovaskuler dan sistem saraf pada waktu dini, tetapi kerusakan perlahan-lahan sehingga memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menimbulkan gejala klinis. Kira-kira dua pertiga kasus dengan stadium laten tidak memberi gejala.

E. KLASIFIKASI dan GEJALA
Sifilis dibagi menjadi sifilis kongenital dan sifilis akuisital (didapat). Sifilis kongenital dibagi menjadi sifilis dini (sebelum dua tahun), lanjut (setelah dua tahun), dan stigmata. Sifillis akuisita dapat dibagi menurut dua cara yaitu:
• Klinis (stadium I/SI, stadium II/SII, stadium III/SIII) dan
• Epidemiologik, menurut WHO dibagi menjadi:
1. Stadium dini menular (dalam satu tahun sejak infeksi), terdiri atas S I, S II, stadium rekuren, dan stadium laten dini.
2. Stadium lanjut tak menular (setelah satu tahun sejak infeksi), terdiri atas stadium laten lanjut dan S III.

F. GEJALA KLINIS
Sifilis Akuisita
1. Sifilis Dini
a. Sifilis Primer (S I)
b. Sifilis Sekunder (S II)
2. Sifilis Lanjut

G. DIAGNOSA BANDING
1. Stadium I
• Herpes simplek
• Ulkus piogenik
• Skabies
• Balanitis
• Limfogranuloma venereum (LGV)
• Karsinoma sel skuamosa
• Penyakit behcet
• Ulkus mole
2. Stadium II
• Erupsi obat alergik
• MorbiliPitiriasis rosea
• Psoriasis
• Dermatitis seboroika
• Kandiloma akuminatum
• Alopesia areata
3. Stadium III
• Sporotrikosis
• Aktinomikosis

H. PENCEGAHAN
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah seseorang agar tidak tertular penyakit sifilis. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:
1. Tidak berganti-ganti pasangan
2. Berhubungan seksual yang aman: selektif memilih pasangan dan pempratikkan ‘protective sex’.
3. Menghindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan transfusi darah yang sudah terinfeksi.

I. PENATALAKSANAAN
Penderita sifilis diberi antibiotik penisilin (paling efektif). Bagi yang alergi penisillin diberikan tetrasiklin 4×500 mg/hr, atau eritromisin 4×500 mg/hr, atau doksisiklin 2×100 mg/hr. Lama pengobatan 15 hari bagi S I & S II dan 30 hari untuk stadium laten. Eritromisin diberikan bagi ibu hamil, efektifitas meragukan. Doksisiklin memiliki tingkat absorbsi lebih baik dari tetrasiklin yaitu 90-100%, sedangkan tetrasiklin hanya 60-80%.
Obat lain adalah golongan sefalosporin, misalnya sefaleksin 4×500 mg/hr selama 15 hari, Sefaloridin memberi hasil baik pada sifilis dini, Azitromisin dapat digunakan untuk S I dan S II.

J. PROGNOSIS
Prognosis sifilis menjadi lebih baik setelah ditemukannya penisilin. Jika penisilin tidak diobati, maka hampir seperempatnya akan kambuh, 5% akan mendapat S III, 10% mengalami sifilis kardiovaskuler, neurosifilis, dan 23% akan meninggal.
Pada sifilis dini yang diobati, angka penyembuhan mencapai 95%. Kelainan kulit akan sembuh dalam 7-14 hari. Pembesaran kelenjar getah bening akan menetap berminggu-minggu.
Kegagalan terapi sebanyak 5% pada S I dan S II. Kambuh klinis umumnya terjadi setahun setelah terapi berupa lesi menular pada mulut, tenggorokan, dan regio perianal. Selain itu, terdapat kambuh serologik.

Pada sifilis laten lanjut, prognosis baik. Pada sifilis kardiovaskuler, prognosis sukar ditentukan. Prognosis pada neurosifilis bergantung pada tempat dan derajat kerusakan.
Sel saraf yang sudah rusak bersifat irreversible. Prognosis neurosifilis pada sifilis dini baik, angka penyembuhan dapat mencapai 100%. Neurosifilis asimtomatik pada stadium lanjut juga baik, kurang dari 1% memerlukan terapi ulang.
Prognosis sifilis kongenital dini baik. Pada yang lanjut, prognosis tergantung pada kerusakan yang sudah ada.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum
• Kesadaran, status gizi, TB, BB, suhu, TD, nadi, respirasi
b. Pemeriksaan sistemik
Kepala (mata, hidung, telinga, gigi&mulut), leher (terdapat perbesaran tyroid atau tidak), tengkuk, dada (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi), genitalia, ekstremitas atas dan bawah.
c. Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan laboratorium (kimia darah, ureum, kreatinin, GDS, analisa urin, darah rutin)
2. Diagnosa Keperawatan & Intervensi
a. Nyeri kronis b.d adanya lesi pada jaringan
Tujuan: nyeri klien hilang dan kenyamanan terpenuhi
Kriteria:
• Nyeri klien berkurang
• Ekspresi wajah klien tidak kesakitan
• Keluhan klien berkurang
Intervensi:
• Kaji riwayat nyeri dan respon terhadap nyeri
• Kaji kebutuhan yang dapat mengurangi nyeri dan jelaskan tentang teknik mengurangi nyeri dan penyebab nyeri
• Ciptakan lingkungan yang nyaman (mengganti alat tenun)
• Kurangi stimulus yang tidak menyenangkan
• Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
b. Hipertermi b.d proses infeksi
Tujuan: klien akan memiliki suhu tubuh normal
Kriteria:

• Suhu 36–37 °C
• Klien tidak menggigil
• Klien dapat istirahat dengan tenang
Intervensi:
• Observasi keadaan umum klien dengan tanda vital tiap 2 jam sekali
• Berikan antipiretik sesuai anjuran dokter dan monitor keefektifan 30-60 menit kemudian
• Berikan kompres di dahi dan lengan
• Anjurkan agar klien menggunakan pakaian yang tipis dan longgar
• Berikan minum yang banyak pada klien
c. Cemas b.d proses penyakit
Tujuan: cemas berkurang atau hilang
Kriteria:
• Klien merasa rileks
• Vital sign dalam keadaan normal
• Klien dapat menerima dirinya apa adanya
Intervensi:
• Kaji tingkat ketakutan dengan cara pendekatan dan bina hubungan saling percaya
• Pertahankan lingkungan yang tenang dan aman serta menjauhkan benda-benda berbahaya
• Libatkan klien dan keluarga dalam prosedur pelaksanaan dan perawatan
• Ajarkan penggunaan relaksasi
• Beritahu tentang penyakit klien dan tindakan yang akan dilakukan secara sederhana.

Minggu, 10 Oktober 2010

KESIMPULAN DAN SARAN

SKRIPSI
STUDI PERILAKU SEKSUAL SISWA SMU NEGERI 1 RILAU ALE KAB.BULUKUMBA TAHUN 2010







OLEH:
ISMAR EFENDI
007.05.022

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
RUMAH SAKIT UMUM DAYA MAKASSAR
2010
SKRIPSI

STUDI PERILAKU SEKSUAL SISWA SMU NEGERI 1 RILAU ALE KAB.BULUKUMBA TAHUN 2010

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan
Tim Penguji Skripsi STIKES RSU Daya Makassar
Pada Hari Tanggal 2010


Pembimbing I Pembimbing II


( Masdiana AR, SKM.,M.Kes ) (Anneke.K, SKM, M.Kes)




Mengetahui, Ketua PRODI Keperawatan


(Masdiana AR, SKM, M.Kes)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ismar Efendi
Tempat/Tanggal Lahir : Bulukumba, 21 Feb 1987
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Komp.Paldam VII Makassar SUL-SEL
Riwayat Pendidikan :
1. Lulus SDN 73 kaseseng Tanete Kab.Bulukumba
2. Lulus SLTPN 1 Tanete Kab.Bulukumba
3. Lulus SMAN 1 Tanete Kab.Bulukumba
4. Menempuh pendidikan di program studi s1 Keperawatan sekolah tinggi ilmu kesehatan (stikes) rumah sakit umum Daya kota Makassar 2010








KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan atas ke hadirat ALLAH SWT yng telah memberikan kemudahan dan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul " STUDI PERILAKU SEKSUAL SISWA SMU NEGERI 1 RILAU ALE KAB.BULUKUMBA TAHUN 2010". Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di program studi s1 Keperawatan sekolah tinggi ilmu kesehatan (stikes) Rumah Sakit Umum Daya kota Makassar 2010.
Penulis menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak tidak banyak yang bisa penulis lakukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas semua bantuan dan dukungannya selama pelaksanaan dan penyusunan laporan skripsi ini
Dengan segala kerendahan hati, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada :
1. Kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Kepada Pemerintah Kabupaten Bulukumba
3. Kepada Ibu Ketua STIKES RSUD Daya, Ibunda Dr. Hj. St. Saenab. NB, M. Kes.
4. Kepala sekolah, para guru, serta staf tata usaha SMU N 1 RILAU ALE
5. Ketua Prodi Keperawatan Ibu Masdiana. SKM, M.Kes.
6. Kepada pembimbing skripsi Ibu Masdiana. SKM, M.Kes dan Ibu Anneke.K, SKM, M.Kes yang telah memberikan bimbingan dan dorongannya kepada penulis sehingga meluangkan waktunya untuk penulis serta nasihat, masukan, arahan dan motivasi yang tak henti-hentinya sehingga skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan.
7. Kepada penguji skripsi Pak Agussalim. S.Kp,MST,MSN, KM, dan Ibu Andi Nilawati, SKM dan Pak Chaeruddin,S.Kep,Ns yang telah memberikan nasihat, masukan, arahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan.
8. Seluruh dosen beserta Staf Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberi bantuan dan bimbingan selama peneliti mengikuti pendidikan
9. Terkhusus penulis ucapkan kepada kedua orang tua tercinta serta keluarga besar penulis atas segala perhatian, pengorbanan, kasih sayang serta doa restunya yang luar biasa selama ini.
10. Rekan-rekan mahasiswa S1 Keperawatan angkatan 2005 Khususnya Anak sekret Amir, Rais, Sahar, Ruspa, Zul, Ijaz, Rian, Mala, Dani, Alya, Sinar, Maryam, Anti, Nuni, Devi, Nina, Nita dan Ade’ku tersayang Rhara yang turut berpartisispasi atas penyelesaian skripsi ini.
11. Semua rekan mahasiswa Keperawatan angkatan 2005 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah turut berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Spesial buat Kakanda’ku Ismail dan K’Ida Rustam, terima kasih banyak atas segala bantuan dan pengorbanannya, Saya sudah terlalu banyak merepotkan.

Kami menyadari akan berbagai keterbatasan dan kekurangan pengetahuan serta pengalaman kami dalam melakukan penelitian sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya besar harapan kami semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca .
Wassalam.


Makassar, 01 Agustus 2010

Peneliti

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian yang dilakukan persentase terbesar 74 orang (85,1%) untuk pengetahuan baik dan pengetahuan siswa yang Kurang dengan persentase terkecil sebanyak 13 orang (14,94 %) maka gambaran pengetahuan tentang perilaku seksual siswa SMA Neg.1 Rilau Ale adalah baik
2. Dari hasil penelitian yang dilakukan persentase terbesar 80 orang (92.0%) untuk sikap yang positif sedangkan sikap remaja yang Negatif dengan persentase terkecil sebanyak 7 orang (8.05 %) maka gambaran sikap tentang perilaku seksual siswa SMA Neg.1 Rilau Ale adalah positif
3. Dari hasil penelitian yang dilakukan persentase terbesar 64 orang (73.6%) untuk tata nilai yang baik Sedangkan Tata nilai yang kurang dengan persentase terkecil yaitu sebanyak 23 orang (26,44%) maka gambaran tata nilai tentang perilaku seksual siswa SMA Neg.1 Rilau Ale adalah baik
B. Saran
1. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk mengajarkan pengetahuan dasar tentang perilaku seksual kepada siswa-siswi.
2. Bagi Siswa
Siswa dapat meningkatkan pengetahuan tentang perilaku seksual, pemahaman tata nilai, dengan mencari informasi yang baik dan akurat serta dapat memilih teman yang baik agar tidak terpengaruh terhadap perilaku seksual yang menyimpang.
3. Bagi Keluarga
Orang tua dapat memberikan pengetahuan tentang seks pranikah pada remaja sejak usia dini, pemahaman tata nilai dan agama yang baik serta memberikan informasi yang baik dan bertanggung jawab agar remaja tidak salah dalam mendapatkan informasi yang dapat mempengaruhi perilaku seksual.
4. Bagi Peneliti Lain
Karena keterbatasan peneliti maka SMA kelas 3 dapat dijadikan responden dalam penelitian selanjutnya, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja seperti teman sebaya, sosial budaya, pengendalian diri, gaya hidup, nilai dan norma dapat diteliti oleh peneliti selanjutnya.














KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah,maka skripsi ini dapat kami rampungkan. Penulisan ini di lakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pada bagian ilmu keperawatan STIKES RSU DAYA MAKASSAR
Selama persiapan, pelaksanaan penelitian, pengolahan data, hingga perampungan tulisan ini, terdapat beberapa hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak,khususnya bimbingan dan pengarahan dari staf dosen keperawatan STIKES DAYA dan kesadaran dari kami sendiri, sehingga tulisan ini akhirnya dapat terselesaikan.
Dengan perasaan tulus dari lubuk hati yang paling dalam perkenankan kami mengucapkan rasa terimakasih kami kepada:
1. Pembimbing dan pengarah kami Ibu MASDIANA AR .SKM .M.kes.
2. Seluruh staf Dosen bagian keperawatan STIKES RSU DAYA yang telah memberikan bimbingan selama masa Kepanitraan kami.
3. Ketua bagian Keperawatan STIKES RSU DAYA MAKASSAR.
4. DIREKTUR STIKES RSU DAYA MAKASSAR.
5. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan.
6. Kepala sekolah, para guru, serta staf tata usaha SMU N 1 RILAU ALE
7. Rekan-rekan Mahasiswa STIKES RSU DAYA dan terkhusus anak sekret .
8. Serta semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari akan berbagai keterbatasan dan kekurangan pengetahuan serta pengalaman kami dalam melakukan penelitian sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya besar harapan kami semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca .
Wassalam.

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian yang dilakukan persentase terbesar 74 orang (85,1%) untuk pengetahuan baik dan pengetahuan siswa yang Kurang dengan persentase terkecil sebanyak 13 orang (14,94 %) maka gambaran pengetahuan tentang perilaku seksual siswa SMA Neg.1 Rilau Ale adalah baik
2. Dari hasil penelitian yang dilakukan persentase terbesar 80 orang (92.0%) untuk sikap yang positif sedangkan sikap remaja yang Negatif dengan persentase terkecil sebanyak 7 orang (8.05 %) maka gambaran sikap tentang perilaku seksual siswa SMA Neg.1 Rilau Ale adalah positif
3. Dari hasil penelitian yang dilakukan persentase terbesar 64 orang (73.6%) untuk tata nilai yang baik Sedangkan Tata nilai yang kurang dengan persentase terkecil yaitu sebanyak 23 orang (26,44%) maka gambaran tata nilai tentang perilaku seksual siswa SMA Neg.1 Rilau Ale adalah baik
B. Saran
1. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk mengajarkan pengetahuan dasar tentang perilaku seksual kepada siswa-siswi.
2. Bagi Siswa
Siswa dapat meningkatkan pengetahuan tentang perilaku seksual, pemahaman tata nilai, dengan mencari informasi yang baik dan akurat serta dapat memilih teman yang baik agar tidak terpengaruh terhadap perilaku seksual yang menyimpang.
3. Bagi Keluarga
Orang tua dapat memberikan pengetahuan tentang seks pranikah pada remaja sejak usia dini, pemahaman tata nilai dan agama yang baik serta memberikan informasi yang baik dan bertanggung jawab agar remaja tidak salah dalam mendapatkan informasi yang dapat mempengaruhi perilaku seksual.
4. Bagi Peneliti Lain
Karena keterbatasan peneliti maka SMA kelas 3 dapat dijadikan responden dalam penelitian selanjutnya, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja seperti teman sebaya, sosial budaya, pengendalian diri, gaya hidup, nilai dan norma dapat diteliti oleh peneliti selanjutnya.














KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah,maka skripsi ini dapat kami rampungkan. Penulisan ini di lakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pada bagian ilmu keperawatan STIKES RSU DAYA MAKASSAR
Selama persiapan, pelaksanaan penelitian, pengolahan data, hingga perampungan tulisan ini, terdapat beberapa hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak,khususnya bimbingan dan pengarahan dari staf dosen keperawatan STIKES DAYA dan kesadaran dari kami sendiri, sehingga tulisan ini akhirnya dapat terselesaikan.
Dengan perasaan tulus dari lubuk hati yang paling dalam perkenankan kami mengucapkan rasa terimakasih kami kepada:
1. Pembimbing dan pengarah kami Ibu MASDIANA AR .SKM .M.kes.
2. Seluruh staf Dosen bagian keperawatan STIKES RSU DAYA yang telah memberikan bimbingan selama masa Kepanitraan kami.
3. Ketua bagian Keperawatan STIKES RSU DAYA MAKASSAR.
4. DIREKTUR STIKES RSU DAYA MAKASSAR.
5. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan.
6. Kepala sekolah, para guru, serta staf tata usaha SMU N 1 RILAU ALE
7. Rekan-rekan Mahasiswa STIKES RSU DAYA dan terkhusus anak sekret .
8. Serta semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari akan berbagai keterbatasan dan kekurangan pengetahuan serta pengalaman kami dalam melakukan penelitian sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya besar harapan kami semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca .
Wassalam.

Abstract

Abstract

Ismar Efendi Student Sexual Behavior Studies 1 Rilau Ale SMA Kab.Bulukumba Year 2010.

Unhealthy sexual behavior among adolescents, especially unmarried adolescents is increasing. This study aimed at describing the knowledge, attitudes and values students' study of sexual behavior smu 1 Rilau ale kab.Bulukumba country in 2010.

This study is descriptive, ie by performing measurements or observations at the same time (all time), which aims to describe the knowledge, attitudes and values towards sexual behavior in students in SMA 1 Rilau Ale Kab. Bulukumba Year 2010. The subjects were teenagers aged between 15-18 years who attended SMU Negeri 1 Rilau Ale. The population in this study is the first-class teenagers, the class 2 and class 3 with a total 678 students, with a sample of 87 students. The sampling technique used was stratified random sampling.

Based on the results of this study showed that the significant value of a good knowledge of 74 people (85,1%) and 13 people (14,94%) lack of knowledge, the largest positive attitude that is counted 80 people (92.0%), 7 person (8:05%), negative attitudes, good good value as many as 64 people (73,6%) 23 people (26,44%) students who are enduring values which kuang.

The value of So can be concluded that the knowledge, attitudes and values in students SMA Neg 1 Rialu Ale more dominant knowledge and values which good attitude and positive sexual behaviors.

Keywords: sexual behavior, Teenagers SMA Neg 1 Rilau Ale.

Senin, 05 Juli 2010

Prediksi Pertandingan


Prediksi Pertandingan

Secara umum skill para pemain Belanda memang masih unggul dibanding Uruguay, tapi mesti begitu kita tidak bisa mengangap enteng Uruguay. Melihat sejarah negara ini sudah 2 kali menjuarai Piala Dunia sedangkan Belanda belum sekali pun.

Belanda didukung gelandang handal macam Sneijder dengan umpan akurat dan free kick yang sering berbuah gol, dan sayap-sayap tajam dalam diri Arjen Robben dan Dirk Kuyt yang rajin "mengiris" area pertahanan lawannya dengan memanfaatkan lebarnya lapangan dan menyodorkan umpan-umpan silang yang akurat kepada Robin van Persie di depan.

Melihat kualitas keseluruhan pemain, Prediksi hasil pertandingan adalah 2-0 atau 3-1 untuk kemenangan Belanda

Senin, 28 Juni 2010

PROPOSAL PENELITIAN

STUDI PRILAKU SEKSUAL
SISWA SMU NEGERI 1 BULUKUMPA DAN SMU NEGERI 1 RILAU ALE TAHUN 2010








OLEH
ISMAR EFENDI
007.05.022

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
RSU DAYA MAKASSAR
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah,maka skripsi ini dapat kami rampungkan. Penulisan ini di lakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas kepaniteraan klinik pada bagian ilmu keperawatan,STIKES RSU DAYA MAKASSAR
Selama persiapan, pelaksanaan penelitian, pengolahan data, hingga perampungan tulisan ini, terdapat beberapa hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak,khususnya bimbingan dan pengarahan dari staf dosen keperawatan STIKES DAYA dan kesadaran dari kami sendiri, sehingga tulisan ini akhirnya dapat terselesaikan.
Dengan perasaan tulus dari lubuk hati yang paling dalam perkenankan kami mengucapkan rasa terimakasih kami kepada:
Pembimbing dan pengarah kami Ibu MASDIANA AR .SKM .M.kes.
Seluruh staf Dosen bagian keperawatan STIKES RSU DAYA yang telah memberikan bimbingan selama masa Kepanitraan kami.
Ketua bagian Keperawatan STIKES RSU DAYA MAKASSAR.
DIREKTUR STIKES RSU DAYA MAKASSAR.
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan.
Kepala sekolah, para guru, serta staf tata usaha SMU N 1 BULUKUMPA
Kepala sekolah, para guru, serta staf tata usaha SMU N 1 RILAU ALE
Rekan-rekan Mahasiswa STIKES RSU DAYA.
Serta semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari akan berbagai keterbatasan dan kekurangan pengetahuan serta pengalaman kami dalam melakukan penelitian sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya besar harapan kami semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca .
Wassalam.






BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Kemajuan teknologi yang dicapai oleh manusia di sagela aspek kehidupan sangat berpengaruh pada tata nilai masyarakat, proses interaksi yang terjadi di antara individu, orientasi dan tujuan hidup manusia yang kesemuanya akan mempengaruhi pola prilaku masyarakat tingkat individu dan selanjutnya akan memberi warna pada pola perilaku masyarakat secara keseluruhan. Ada kesan yang kuat bahwa pola perilaku manusia sangat terkait dengan dimensi waku,tempat,budaya,agama dan juga ideology yang di anut manusia. Oleh karena itu apabila ada perubahan yang terjadi pada beberapa dimensi yang tersebut diatas maka pola perilaku manusia akan berubah.(HAZMAN,2007).
Pola prilaku seksual sebagai salah satu komponen dari pola perilaku manusia secara keseluruhan merupakan salah satu contoh yang terbaik yang dapat membuktikan adanya proses perubahan yang akan berlangsung manusia yang bisa dikaitkan dengan perubahan kemajuan khususnya dalam bidang sains dan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat tinggi oleh manusia. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat tinggi ini, interksi antara manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dipermudah dengan kemajuan teknologi. Manusia dengan latar belakang ras, warna kulit budaya dan agama yang berbeda dapat berinteraksi satu sama lain tentunya membawa pengaruh besar terhadap pola perilaku suatu komunikasi, pengaruh yang dimaksud tentunya bisa bersifat positif maupun negatif namun penilaian ini tentunya tergantung pada tolak ukur penilaian atau sudut pandang yang di pakai. Karena ada kemungkinan suatu hal yang dianggap positif oleh suatu komunikasi dianggap positif oleh suatu komunitas dapat dianggap negative oleh komunikasi lain, demikian pula sebaliknya.(JANUARIO,2007).
Seks sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia bukan hanya terbatas pada kegiatan biologis semata namun lebih dari pada itu juga merupakan suatu refleksi dari suatu kegiatan psikis, yang dengan fakto-faktor tertentu seperti pengetahuan, tingkat social kemasyarakatkan dan tata nilai atau hukum akan membentuk pola perilaku seksual di tingkat individu atau pun masyarakat. Oleh karena itu Wajar jika pola perilaku seksual suatu komunitas dapat sangat berbeda dengan komunitas yang lain bahkan dalam suatu komunitas dapat di jumpai adanya perbedaan-perbedaan perilaku seksual tergantung dari kriteria kriteria yang kita pakai dalam mengelompokkan manusia dalam unit-unit komunitas yang di maksud. (JANUARIO,2007).
Di seluruh dunia para remaja baik laki laki maupun perempuan mengalami berbagai masalah kesehatan seksual, dan reproduksi seperti kehamilan yang tidak diinginkan,aborsi penyakit menular seksual,dan reproduksi seperti kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi peenyakit menular seksual dan masalah kesehatan lainnya. Menurut WHO setelah dari infeksi HIV di seluruh dunia terjadi pada orang muda yang berusia dibawah 25 tahun. (HAZMAN,2007).
Hasil sebuah study mengatakan lebih dari 500 juta usia 10-14 tahun hidup di Negara berkembang, dan rata rata pernah mengalmi hubungan seksual pertama kali dibawah usia 15 tahun. Kurang lebih 60% kehamilan yang terjadi pada remaja di Negara berkembang adalah kehamilan yang tidak dikehendaki, dan 15 juta remaja pernah melahirkan . bahkan menurut para ahli di perkirakan setiap tahun terjadi 700-800 kasus aborsi di kalangan remaja. (BBKBN), yang sangat banyak jumlah remaja berperilaku perimisif dan menjalani. Kehidupan seks premarital , diantara mengakibatkan kehamilan di luar nikah dan sebagian diakhiri dengan cara aborsi. (HAZMAN,2007).
Ada kesan yang muncul bahwa akhir-akhir ini pola perilaku seksual pada remaja secara umum dan siswa menengah umum menuju ke pola terbuka sehingga dapat di katakan terjadinya suatu desakralisasi terhadap seks. Merupakan suatu kenyataan umum bahwa berbagai hal yang di anggap tabu pada masa sekarang. Dan kadang hal tersebut memang jika ditinjau dari segi tata nilai masyarakat,budaya dan agama merupakan suatu hal yang lazim dan biasanya pada masa sekarang. Dan kadang hal tersebut memang jika ditinjau dari segi tata nilai masyarakat,budaya dan agama merupakan suatu hal yang melanggar peraturan. Fenomena-fenomena seperti seks bebas, kehamilan diluar nikah aborsi dan pemerkosaan di kalangan remaja diatas terkesan semakin sering dijumpai sekarang. Ini tentunya butuh penanganan sesegera mungkin dari segala pihak yang terkait agar resiko yang besar dapat dihindari.tentunya hal ini membutuhkan pemahaman masalah (knowing the nature of problem) agar kita menemukan formulasi spenanganan praktis yang tepat terhadap masalah ini. (JANUARIO,2007).
Usia remaja proporsinya yang cukup besar dari total jumlah penduduk nasional. Di Indonesia jumlah remaja yang berusia antara 10-12 tahun sangat besar yaitu kurang dari 44 juta jiwa orang. Jumlah tersebut meliputi hampir 25% dari total 220 juta penduduk Indonesia (BKKBN, 2004), Sedangkan jumlah remaja dijawa tengah yaitu sekitar 27% dari 30.177.730 jumlah penduduk (profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah).
Survei Kesehatan Remaja Indonesia (SKRRI) 2002-2003 yang dilakukan oleh BPS menyebutkan laki-laki berusia 20-24 tahun belum menikah yang memiliki teman pernah melakukan hubungan seksual sebanyak 57,5 persen dan yang berusia 15-19 tahun sebanyak 43,8 persen. Sedangkan perempuan berusia 20-24 tahun belum menikah yang memiliki teman pernah melakukan hubungan seksual sebanyak 63 persen. Perempuan berusia 15-19 tahun belum menikah yang memiliki teman pernah melakukan hubungan seksual sebanyak 42,3 persen. Hasil SKRRI 2002-03 menunjukkan bahwa hubungan seksual sebelum menikah umumnya masih ditolak. Namun dalam kondisi tertentu penduduk usia 15-24 tahun belum menikah memberikan toleransi yang cukup besar bagi seseorang melakukan seks pra nikah, terutama jika telah merencanakan untuk menikah. Sekitar 29,6 persen diantara laki-laki berusia 15-24 tahun belum menikah yang setuju dengan seks pranikah menyatakan bahwa perilaku tersebut boleh dilakukan jika pasangan tersebut akan menikah dan 26,5 persen menyatakan bahwa perilaku tersebut boleh dilakukan jika pasangan tersebut saling mencintai.
Berdasarkan laporan hasil studi yang dilakukan oleh pusat informasi dan layanan remaja (PILAR) Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah pada bulan Juni sampai Juli 2006 tentang perilaku seksual mahasisiwa diketahui bahwa mereka melakukan aktivitas berpacaran dengan mengobrol (100%), berpegangan tangan (80%), mencium pipi atau kening (69%), mencium bibir (51%), mencium leher (28%), meraba dada / alat kelamin (petting) (22%), dan melakukan hubungan seksual (intercourse) (6,2%), (PILAR PKBI, 2006 ).
Kemudian hasil studi yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Jawa Tengah terhadap siswa menengah pertama / Sekolah menengah atas (SMP / SMA) tentang pengetahuan, sikap, dan praktek terhadap kesehatan reproduksi didapatkan bahwa sebanyak 42,5% remaja perempuan pernah menonton gambar / film porno. Media yang sering dipakai adalah internet (55%), handphone (53%), VCD (46%), dan majalah / Koran (46%). Dan setelah menonton gambar / film porno sebanyak 77% siswa laki-laki mengalami dorongan seksual dan 39% siswa perempuan mengalami hal yang sama. Kemudian didapatkan pula bahwa hanya sekitar 2% siswa yang menjawab benar pertanyaan tentang pengertian menstruasi. Topik lain yang dijawab benar oleh sedikit siswa tentang merangsang diri sendiri (masturbasi / onani) dapat menyebabkan kemandulan (17,5%), dan hubungan seks yang hanya dilakukan sekali tidak menyebabkan kehamilan (43,5%) (BKKBN, 2008).
Dari hasil data yang didapat dari SMA XXX bahwa terdapat 657 siswa pada bulan november 2009, dengan jumlah siswa masing-masing kelas X 240 siswa, kelas XI 222 siswa, dan kelas XII 195 siswa .Dalam empat tahun terakhir ini didapatkan dua orang siswi dikeluarkan dari sekolah karena hamil diluar nikah, ini terjadi pada tahun 2005 dan tahun 2009. Sehingga dari fenomena tersebut penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai tingkat pengetahuan dan sikap tentang perilaku seksual pranikah pada remaja di SMA XXX.
Berangkat dari pertimbangan diatas, kami mencoba mendisain penelitian tentang pola prilaku seksual pada salah satu komunitas masyarakat yaitu siswa sekolah menegah umum di bulukumba. Seperti di ketahui , masa remaja merupakan masa transisi dalam kehidupan seseorang sebab pada fase itu individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa. Ketika itu remaja mengalami perubahan fisik yang sangat mencolok diikuti perkembangan emosional yang tidak stabil seiring dengan munculnya dorongan rasa ingin tahu yang tinggi tetapi belum diimbangi dengan kematangan pribadi dan tingkat pengetahuan yang memadai. Dorongan rasa ingin tahu pada diri remaja sebenarnya merupakan potensi sangat berharga buat perkembangan kemampuan dan keperibadian individu, tetapi jika tidak diarahkan dengan baik akan dapat menimbulkan beberapa permasalahan yang bisa merugikan dirinya, keluarga maupun masyarakat sebagai perkembangan hasrat yang kurang atau tidak terkendali.
Keterikatan dan keingintahuan terhadap hal hal akan menyebabkan remaja selalu berusaha untuk memperoleh informasi dan pengalaman baru, yang apabila tidak di kendalikan dengan baik akan mengakibatkan remaja mendapatkan informasi yang tidak benar atau bahkan menyesatkan. Apalagi dengan era globalisasi sekarang ini,arus informasi mengalir deras tanpa terkendali oleh dimensi ruang, akibatnya remaja lebih muda mengases berbagai informasi baik yang positif maupun negative atau tidak sengaja memperoleh informasi yang terkadang kala tidak mendidik. Selain itu merebaknya pergaulan bebas juga berpotensi yang kadang kala tidak mendidik. Selain itu merebaknya pergaulan bebas juga berpotesi besar mempengaruhi remaja melakukan perbuatan yang menyimpang baik yang disadari atau sekedar mengikuti pergaulan kelompok sebya. Yang demikian itu di sebabkan minimnya pengetahuan dan masi labilnya keperibadian yang membuat remaja mudah terpengaruh mengikuti pergaulan yang tidak sehat. (JANUARIO,2007).








Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang diangkat sebagai objek masalah yang perlu diketahui:
Apakah pengetahuan, sikap dan tata nilai memberikan pengaruh pada perilaku seksual siswa menengah umum di Bulukumpa.
Apakah ada penyimpangan perilaku seksual pada siswa sekolah menengah umum di Bulukumpa.
Batasan Masalah
Dengan terbatasnya waktu. Tenaga dan fasilitas serta dana maka kami membatasi cakupan penelitian kami hanya tentang pengaruh pengetahuan , sikap dan tata nilai terhadap perilaku seksual siswa sekolah menengah umum hanya di Bulukumpa.

Tujuan Penelitain
Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan,sikap dan tata nilai terhadap perilaku seksual di kalangan siswa sekolah menengah umum hanya di Bulukumpa.


Tujuan khusus
Umtuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku seksual siswa SMU.
Untuk mengetahui hubungan antara sikap yang dimiliki siswa dengan perilaku seksual.
Untuk mengetahui hubungan antara tata nilai yang dianut siswa dengan perilaku seksual.
Mengetahui persepsi siswa terhadap prilaku seksual menyimpang.
Manfaat Penelitian
Sebagai sumber penambah informasi dan masukan bagi smua pihak pemerhati masalah ini.
Sebagai penambah acuan informasi bagi penelitian selanjutnya.
Sebagai wadah latihan dan penerapan ilmu bagi peneliti.
Sebagai contributor dalam memperkaya khasanah dalam bidang prilaku khususnya perilaku seksual.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum
Manusia dalam proses melestarikan spesiesnya telah di lengkapi dengan apa yang disebut dengan nurani berkembang biak (vita seksualis dan seksualis instinct). Dalam nurani inilah timbul apa ayng disebut dorongan atau keinginan untuk bersetubuh atau coitus yang disebut juga libido seksual,nafsu birahi,nafsu syahwat.
Istilah seks dan seksualitas merupakan arti yang jauh lebih luas dari pada istilah coitus dalam arti kata yang sempit (bersatunya tubuh anatara wanita dan pria ). Seks itu artinya jenis kelamin yang membedakan laki-laki dan perempuan secara biologis. Seksualitas,reaksi dan tingkat seksual di dasari dan dikuasai oleh nilai nilai kehidupan manusia yang lebih tinggi. Jadi pada manusia, seksualitas dapat di pandang sebagai pencetusan dari hubungan antara individu dimana daya tark rohaniah dan batiniah (psikofisik) menjadi dasar kehidupan bersama antara dua insan manusia.
Seksualitas menyangkut beberapa hal antara lain dimensi biologis ,yaitu berkaitan dengan organ reproduksi, cara merawat kebersihan dan kesehatan : dimensi psikologis, seksualitas berkaitan dengan peran jenis,peran jenis perasaan terhadap seksualitas berkaitan dengan bagaimana seksualitas muncul dalam relasi antar manusia serta bagaimana lingkungan berpengaruh dalam pembentukan pandangan mengenai seksualitas dan pilihan perilaku seks : dan dimensi cultural : menunjukan bhwa perilaku seks itu merupakan bagian dari budaya yang ada di masyarakat. Dengan demikain dalam ubungan seksual tidak hanya alat kelamin yang memegang peranan penting melainkan psikis dan emosi.
Karena begitu kompleksnya masalah seksualitas ditinjau dari komponene-komponen yang saling berpengaruh didalamnya maka bidang ilmu yang mempelajari yaitu seksiologi tidak hanya melihatnya sebatas pandangan biologis saja tetapi mencakup berbagai hal yang lain yang bersifat multidisipliner.
Siapa itu remaja ?
remaja adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan individu yang berada diantara masa anak-anak dengan dewasa. Batasan remaja yang ada selama ini bervariasi dan selalu mencakup pada usia kronologis.pada tahun 1970-an, organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan bahwa batas usia remaja 10-19 tahun, tetapi pada tahun 1980-an batasan ini kemudian bergeser menjadi 10-24 tahun karena situasi yang berbeda. Sedangkan menurut badan coordinator pelaksana inpres no 6 tauhn 1971 menetapkan remaja yang berusia diatas 12 tahun dan dibawah 18 tahun serta belum menikah. Sensus penduduk 1980 di indnesia membatasi kriteria remaja yang mendekati ketentuan PBB yaitu 14-24 tahun . pandangan umum di Indonesia tentang remaja adalah individu yang berusia 11-24 tahun.
Mengapa remaja memiliki kekhususan ?
Remaja adalah golongan yang cukup banyak terdapat dalam susunan penduduk Indonesia dimana separuh dari jumlah 6,1 milyar penduduk dunia berusia dibawah 25 tahun : lebih dari 1 milyar penduduk berusia antara 10-19 tahun. Di Indonesia sendiri pada saat ini, jumlah remaja adalah sekitar 42 juta jiwa. Dengan demikian remaja merupakan kelompok umur terbesar dari strktur penduduk Indonesia. Sehingga remaja perlu mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah,masyarakat dan keluarga.
Remaja mempunyai kedudukan yang unik karena dalam ilmu kedokteran di golongkan ke dalam usia peralihan (pubritas) dari masa kanak kanak ke masa dewasa. Peralihan bukan saja fisik dan mental tapi juga perubahan minat dan prilaku serta perubahan berangsur angsur pada system reproduksinya menjadi matang dan berfungsi seperti orang dewasa, pada masa remaja seseorang mengalami perubahan fisik yang lebih cepat di bandingkan dengan masa-masa sebelumnya.Perubahan tersebut bisa di lihat dari luar maupun tidak tampak.Remaja juga mengalami perubahan emosional yang kemudian tercermin dalam sikap dan prilaku.Perkembangan kepribadian pada masa ini dipengaruhi tidak hanya oleh orang tua dan lingkungan,tetapi juga lingkungan sekolah atau juga teman-teman pergaulan di luar sekolah.
Perubahan dari masa kanak-kanak menuju dewasa atau yang dikenal dengan istilah Pubertas ditandai dengan timbulnya ciri-ciri individu dewasa , dimana ditandai dengan istilah pubertas menstruasi (menarche) pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki. Perkembangan fisik ini tampak sekali terutama pada organ seksual dimana secara biologik telah sampai pada taraf kesiapan untuk melanjutkan keturunan. Pada masa ini ciri-ciri individu dewasa mulai timbul,mulai tampak perubahan -perubahan dari luar ,yang disebut sebagai ciri seksual sekunder.
Disamping mengalami pertumbuhan fisik ,pada usia remaja juga akan terjadi perkembangan psikologis. Adapun factor perkembangan psikologis tersebut di bagi dalam beberapa bagian antara lain:
Perkembangan intelektual, dimana remaja mulai menemukan bagaimana derajat penanggapan/tanggapan terhadap lingkungan.
Perkembangan emosional, dimana sikap dan keadaan emosional menetap.
Perkembangan moral, dimana merupakan tahapan kritis yang dilalui demi moralitas dewasa yaitu mengenai tata cara yang harus diterima.

Sampai sekarang masyarakat masih cenderung memberikan penilaian negaif tentang remaja. Masyarakat memandang remaja sebagai orang yang emosinya tidak stabil , tidak bertanggung jawab ,mudah dihasut , suka tawuran ,suka mencoba coba, belum mandiri, suka berprilaku “aneh” dan suka memberikan perhatian. Sebagai individu yang sedang mengalami banyak perubahan alami secara fisikologis maupun psikologis dalam menghadapi penilaian negative dari masyarakat, remaja membutuhkan seseorang yang mampu menerima,memahami,mengerti dan mengdukung dirinya sehingga remaja dapat terhidar dari prilaku negatif yang merugikan remaja sendiri dan lingkungannya.

Tinjaun khusus tentang pengetahuan seksual
Perlunya pendidikan seks sejak dini dilatarbelakangi karena adanya masalah yang mendominasi kehidupan masyarakat. Masalah ini terkait dengan penyimpangan seksual yang didukung oleh perkembangan globalisasi dibidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, dan politik. Bentuk penyimpangan tersebut seperti prostitusi, homoseksual, lesbian, berimajinasi seks dengan alat-alat yang diserupakan sebagai alat lawan jenis, melakukan kekerasan dengan lawan jenis untuk mendorong hasrat seks. Perilaku penyimpangan seperti ini sering ditemukan dibeberapa rumah pribadi, hotel, kost-kostan, dan tempat lokalisasi (Rasyid, 2007).
Usia remaja proporsinya yang cukup besar dari total jumlah penduduk nasional. Di Indonesia jumlah remaja yang berusia antara 10-12 tahun sangat besar yaitu kurang dari 44 juta jiwa orang. Jumlah tersebut meliputi hampir 25% dari total 220 juta penduduk Indonesia (BKKBN, 2004), Sedangkan jumlah remaja dijawa tengah yaitu sekitar 27% dari 30.177.730 jumlah penduduk (profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah).
Masa sulit remaja terpandang sebagai masa yang paling sulik dibandingkan dengan masa masa lainya.dalam masa ini lebih banyak penyesuaian yang harus dilakukan remaja dalam menghadapi perubahan yang dialaminya serta tuntutan dari keluarga dan masyarakat. Masalah prilaku seks dan pacaran menjadi peringkat terbesar yang cenderung meningkat dari tahun ketahun. Masalah tersebut antara lain : bagaimana remaja menolak hubungan seksual ,pilihan prilaku seksual (pegangan tangan,ciuman ,saling menggesekkan alat kelamin atau petting, hubungan seksual ,mininya informasi tetang seksualitas (terjadi kehamilan bisa dihindari dengan melakukan petting ,atau minum soft drink setelah berhubungan seks, hubungan seks yang hanya di lakukan satu kali akan mengakibatkan kehamilan dan lain-lain). Kehamilan yang diinginkan aborsi,AIDS, kebingungan atas orientasi seksual dan kekerasan dalam pacaran.
Kesehatan reproduksi dan pentingnya bagi remaja
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah “suatu keadaan sehat fisik ,mental dan social dalam segala hal yang berhubungan dengan system reproduksi pada seluruh tahapan kehidupan “ hal ini berarti mencakup:
Kemampuan reproduksi
Berhasil mempunyai anak yang sehat , dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa.
Aman menjalankan proses reproduksi termasuk melakukan hubungan seksual .hamil,melahirkan,memiliki jumlah anak dan menetapkan pemakaian KB.
Kenyataan kehidupan reproduksi remaja saat ini adalah dimana sebagian besar remaja usia belasan tahun dimanapun aktif secara seksual. Antara setengah sampai 2/3 remaja putri Amerika latin aktif secara seksual, juga ¾ atu lebih yang berada di Negara Negara industry maju.
Di beberapa Negara , harapan bahwa wanita akan menikah dan mempunyai anak pada usia yang masih sangat muda merupakan penyebab mereka melakukan hubungan seksual.sehingga sangat memudahkan mereka terjangkit penyakit menular (PMS) dan kehamilan yang tidak di inginkan.
Berdasarkan kesepakatan internasional di kairo ( The Cairo Consensus) tentang kesehatan reproduksi yang berhasil ditanda tangani oleh 184 negara termasuk Indonesia. Diputuskan tentang perlunya pendidikan seks bagi para remaja. Dalam salah satu butir konsensus tersebut di tekankan tentang perlunya upaya mengusahakan dan merumuskan perawatan kesehatan seksual dan reproduksi serta menyediakan informasi yang komprehensif termasuk bagi para remaja.
Bagi remaja, hak reproduksi dalam kesehatan reproduksi yang harus dipahami adalah:
Akses untuk memperoleh pelayanan di bidang kesehatan reproduksi.
Hak untuk memperoleh pendidikan seksual tanpa ada diskriminasi gender.
Instrumen hak asasi internasional menyatakan bahwa pernikahan hanya dapat di laksanakan tanpa dasar paksaan diantara dua orang yang benar-benar mengingingkannya.
Kelahiran dan kontrasepsi.
Hak untuk terhindar dari resiko kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidak aman.
Infeksi menular seksual.
Kekerasan seksual.

Tinjaun khusus tentang sikap perilaku seksual
Tujuan yang jelas dari isi konsensus/kesepakatan ini adalah untuk mendorong suatu “tingkah laku seksual dan reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab, termasukmengedalikan diri secara sadar “ diantara kaum remaja dan untuk mengurangi angka kehamilan pada masa muda (remaja).

Apa saja bentuk perilaku seks itu?
Perilaku seksual adalah segalah bentuk aktivitas yang muncul berkaitan dengan dorongan seks, dengan atau tanpa melibatkan orang (pasangan). Perilaku seks yang muncul dengan melibatkan pasangan misalnya berpegangan tangan,berpelukan,berciuman,pentting (saling menggesekan alat kelamin), dan hubungan seks, perilaku seks yang muncul tanpa melibatkan pasangan dengan cara meransang diri sendiri (onani) perilaku seks sesamam jenis (Pedofilia) perilaku seks dengan mencari ransangan dan pemuas seks dengan memakai benda benda kepunyaan seks lain seperti rambut ,pakaian dalam, sepatu dll. (fetishisme), prilaku seks dengan cara menyakiti pasangan seks untuk mendapatkan kepuasan (sadisme).
Perilaku seksual tidak terjadi dengan sendirinya tetapi didorong atau dimotifasi oleh faktor-faktor internal yang tidak dapat diamati secara langsung.
Dasar Pemikiran Penelitian
Masa remaja adalah masa yang penuh dengan pergolakan karena pada masa tersebut terdapat perubahan yang cukup besar dari mereka. Kehidupan remaja seolah-olah di kuasai oleh rasa ingin mencoba dan keraguan serta rasa ingin tahu.siswa SMU ssdi kuasai oleh rasa ingin memcoba dan keraguan serta rasa ingin tahu . siswa SMU sendiri merupakan golongan usia remaja yang rentan terhadapa arus modernisasi sehingga bisa saja terbentuk suatu konsep yang keliru mengenai seksualitas pada remaja. Oleh karena itu diharapkan bagaimana mereka bersikap dan bertindak sehingga tidak mengikuti hal-hal yang negatif . secara singkat dapat di katakana bahwa prilaku seksual adalah cermin dari tingkat pemahaman terhadap proses penyaluhan insting, mengkompromikan dengan penilai lingkungan dan masyarakat yang mempunyai tata nilai .moral hokum dan agama. Oleh karena itu semua komponen yang membentuk prilaku seksual ini berusaha di rangkum seoptimal mungkin sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh peneliti.

Kerangka Konsep






Variable independen …………. : Pengetahuan, Sikap, dan Tata nilai
Variable dependen ………..…. : Perilaku seksual
Beberapa Definisi Operasional
Prilaku seksual : semua karakteristik yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan seksual baik secara fisik maupun psikis yang diteliti dalam penelitian ini.
Kriteria objektif:
Menyimpang : bila mengisi salah satu dari jawaban kuisioner yaitu seks pranikah,homoseksual,onani,pedofilia,fetihisme,sadism
Tidak menyimpang : bila tidak mengisi salah satu dari jawaban kuisioner yang menyimpang

Siswa adalah murid sekolah menengah umum yang berjenis kelamin laki-laki yang pada saat penelitian ini di lakukan terdaftar sebagai siswa di sekolah menengah umum tempat penelitian di lakukan.
Pengetahuan : semua informasi yang diketahui oleh siswa tentang perilaku seksual dan seksualitas.
Kriteria objek :
Baik : bila skor jawaban responden > 66,66 % dari total skor pertanyaan
Kurang : bila skor jawaban responden < 66,66 % dari total skor pertanyaan
Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tanggapan responden terhadap pendidikan seks bagi remaja,pornografi,homoseks,ADIS,onani dan hubungan seks pranikah beserta resikonya.
Kreteria objek :
Positif : bila skor jawaban responden >66,66 % dari total skor pertanyaan
Negetif : bila skor jawaban responden <66,66 % dari total skor pertanyaan.
Tata nilai atau perangkat aturan moral, kebiasaan seksual, kemasyarakatan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis biasanya bersifat membatasi kebebasan pemenuhan atau darongan seksual.
Baik : bila skor jawaban responden > 66,66 % dari total skor pertanyaan
Kurang : bila skor jawaban responden < 66,66 % dari total skor pertanyaan
Hipotesis
Hipotesis nol (Ho)
Tidak ada hubungan antara pengetahuan yang kurang dengan perilaku seksual yang menyimpang.
Tidak ada hubungan antara pengetahuan yang kurang dengan perilaku seksual yang tidak menyimpang
Tidak ada hubungan antara sikap positif yang kurang dengan perilaku seksual yang menyimpang.
Tidak ada hubungan antara sikap negatif yang dengan perilaku seksual yang tidak menyimpang
Tidak ada hubungan antara tata nilai positif yang dengan perilaku seksual yang menyimpang
Tidak ada hubungan antara tata nilai negatif yang dengan perilaku seksual yang tidak menyimpang


UJI HIPOTESIS
Hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol. Uji statistic yang digunakan adalah uji chi kuadrat dengan mengunakan rumus sebagai berikut :
X2 = ∑(F0-Fh)
Fh
Keterangan : X2 = chi kuadrat
fO = frekuensi yang diobservasi
fh = frekuensi yang di harapkan.
Dalam penelitian ini kami menggunakan table 2 x 2 dengan derajat kebebasab (dk) = (r-1) (c-1),dimana r (row)= jumlah baris , C (colum) = jumlah kolom dalam hal ini di pakai table dengan dk ( derajat kebebasan ) = 1 dan taraf kesalahan 5 % sehingga chi kuadrat table sama dengan 3,481. Batasan penolakan Ho bila diperoleh X2 hasil ≥ 3,481.





BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan metode cross sectional.

Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah murid yang berjenis kelamin laki-laki beberapa Sekolah Menengah Umum di Bulukumpa yaitu siswa SMU Negeri 1 Tanete Bulukumpa dan SMU Negeri 1 Rilau Ale.SMU yang di pilih oleh peneliti dengan tetap mempertimbangkan adanya perwakilan dari Sekolah negeri.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini dipilih dari tiap kelas pada sekolah masing-masing dengan cara Statified Sampling. Untuk menentukan jumlah sempel digunakan rumus:
Penarikan sampel dengan cara simple random sampling dengan menggunakan rumus berikut:

n=N/(1+N(d^2)) Ket: n= Besar sampel minimum
N= Besar populasi

d= Kesalahan (absolut) yang dapat ditoleransi

Cara pengambilan data
data primer
Data primer diperoleh dengan metode kuisioner yang disusun secara sistematik oleh peneliti.

Data sekunder.
Data sekunder diperoleh dari sekolah yang terkait dengan penelitian.

Pengolahan dan penyajian data
Data yang diperoleh dari kuisioner diolah dengan mengunakan scoring secara manual dengan menggunakan kalkulator dan dengan menggunakan program miscrosoft excel 2007. Data yang dikumpulkan disajikan dalam bentuk table univariabel dan table Bivariat.
Etika Penelitian
Informed Consent
Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informed consent ini merupakan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Pemberian informed consent bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut,(Hidayat, 2007).
Anonimity (tanpa nama)
Anonimity menjelaskan bentuk penulisan kuesioner dengan tidak perlu mencamtumkan nama pada lembar pengumpulan data, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data,(Hidayat, 2007).
Confidentiality (kerahasiaan)
Menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian, (Hidayat, 2007).






KUESIONER PENDATAAN PERILAKU SEKSUAL
SISWA MENENGAH UMUM DAN SEDERAJAT
DI KOTA BULUKUMBA

Petunjuk

Isi dan jawablah sebebas-bebasnya dan sejujur-jujurnya pertayaan dibawah ini
Pilih dan lingkarilah jawaban yang benar, jawaban dapat lebih dari satu
Identitas anda dijamin Kerahasiaannya.
Data pribadi
Umur :
Status a. Menikah b. Belum Menikah
Pengetahuan Seksual
Yang di maksud dengan seksualitas adalah:
Cara bersengagama
Pengetahuan tentang alat kelamin pria dan wanita
Pengetahuan tentang kehidupan biologis pria dan wanita serta hal-hal yang mempengaruhinya .
Apakah anda pernah ,mendapatkan penerangan tentang seks?
Belum pernah.
Pernah yaitu melalui :
Teman d. psikolog
Orang tua e. Dokter
Guru sekolah f. lain-lain
Menurut anda onani adalah:
Tindakan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi manusia.
Tindakan yang bertujuan untuk memenuhi hasrat seksual-seksual seseorang dengan meransang alat kelamin sendiri.
Tindakan yang bertujuan untuk memenuhi fantasi seseorang.
Menurut anda Pedofilia adalah
Perilaku seks yang muncul tanpa melibatkan pasangan dengan cara merangsang dairi sendiri
Perilaku seksual sesame laki- laki
Perilaku seks yang memakai anak –anak sebagai objek pemuasan seksual.
Menurut anda homoseksual adalah :
Perilaku seksual yang muncul tanpa melibatkan pasangan dengan cara merangsang diri sendiri
Perilaku seksual sesama jenis kelamin.
Perilaku seks yang memakai anak-anak sebagai objek pemuasan seksual
Menurut anda Sadisma adalah:
Prilaku seksual sesame laki-laki
Prilaku seksual yang memakai anak-anak sebagai objek pemuas seksual
Prilaku dengan cara menyakiti pasangan seks untuk mendapatkan kepuasan
Menurut anda apa yang dimaksud kontrasepsi?
Cara mencegah kehamilan baik dengan mengunakan alat atau obat
Berhubungan erat dengan program KB
Kondom dan pil
Tidak ada yang benar
AIDS adalah:
Sejenis penyakit kencing nanah
Penyakit kutukan
Penyakit kelamin
Kumpulan penyakit yang menyebabkan rusaknya daya tahan tubuh manusia
Cara mencegah penyakit AIDS:
Hubungan seksual dengan pasangan
Menghidari hubungan seksual dengan WTS
Berhubungan seksual dengan memakai kondom
Semua diatas benar


Sikap
Apakah anda pernah atau sering mengakses informasi seks lewat internet,tv,video dan majalah porno:
Pernah
Tidak pernah
Pendidikan seks secara dini , dapat menhindarkan remaja dari prilaku seksual pranikah (free seks)
Sangat setuju 2. Setuju 3. Tidak setuju
Apakah tanggapan anda tentang melakukan senggama sebelum menikah (seks pranikah)
1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Tidak setuju
Memuaskan hasrat seksual dengan melakukan onani merupakan tindakan positif karena lebih aman:
1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Tidak setuju
Apakah anda pernah berpacaran :
Pernah 2. Tidak pernah
Apakah saat ini anda punya pacar
Ya 2. Tidak ada
Tindakan yang paling jauh selama berpacaran ?




Prilaku seks dengan menyakiti pasanagan untuk mendapatkan kepuasan :
1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Tidak setuju
Remaja boleh melakukan hubungan seksual dengan anak-anak dibawah umur 10 tahun
1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Tidak setuju
Remaja boleh melakukan hubungan seksual sesame laki-laki:
1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Tidak setuju
Tata nilai
Apakah anda setuju dengan hubungan seks luar nikah?
1.Sangat setuju 2. Setuju 3. Tidak setuju
Hubungan seks diluar nikah dilarang oleh agama?
1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Tidak setuju
Hubungan seks sesama laki-laki dilarang oleh agama?
1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Tidak setuju
Prilaku terhadap anak-anak dilarang oleh agama?
Ya 2. Tidak
Perilaku seks dengan menyakiti pasangannya unutk memperoleh kepuasan adalah suatu kelainan seksual:
Ya 2. Tidak
Prilaku seksual
Apakah anda perna melakukan hubungan seksual
Perna b. Tidak pernah
Untuk mendapatkan kepuasan seksual hanya dengan menyakiti pasangan anda ?
Ya b. Tidak
Pernakah anda melakukan onani
Belum pernah
Pernah 1. Pertama kali pada usia ……. Tahun
2. banyaknya ……… kali perminggu
Apakah anda termasuk sorang suka berhubungan seks dangan anak-anak?
Ya 2. Bukan
Apakah anda homoseks?
Ya, mulai usia…………… tahun 2. Bukan
……Terima kasih…….
















DAFTAR PUSTAKA


Cerita Remaja Indonesia .Buku Panduan Konseling Seksualitas Remaja.2001. http:www.bbkbn.co.id. Akses : 12 maret 2010
Departemen Of Health . Seksual Behavior : Informasi For Student. 2005.TakenfromURL:http:www.stdervies.on.net/std/social_aspects/behavior.htm. Akses: juni 2007.
Department of Reproductive Health and Research WHO : The 17 reproductive Health Indicators. 2000 http:www.who.int/reproductive-health/global-monitoring/database.html. Akses: maret 2010
Dhe de . Latar Belakang Prilaku Seks pranikah Pada Remaja.2007. http:www.e-psikologi.com. Akses: maret 2010.
Majalah Gemini . Waspada Seks Bebas Kalangan Remaja . September 2010. Accesed on maret 2010.
Sarwanto,Suhardi A. pengetahuan, Sikap,dan Perilaku Pekerja Remaja terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS) serta factor-faktor yangf mempengaruhi terjadinya Hubungan Seksual Pranikah. http:www.kalbefarma.com. Akses: maret 2010.
waspada online, Pentingnya Sex Education Bagi Remaja, Mei 2009. Akses Maret 2010
W.F.Maramis. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa . Airlangga Universitas Pres.Surabaya.2007
Portal pendidikan SMUnet.Tak Benar pendidikan Seks Mendorong Berhubungan Seks.Artikel pendidikan seks 25 februari 2010. Take trom http:www.smu-net.co.id. Akses: maret 2010











DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………..
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………………….
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..………………….
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….
Latar Belakang ……………………………………………………………………….
Rumusan Masalah ………………………………………..………………………….
Tujuan Penelitian ……………………………………..………………………………
Manfaat Penelitian ……………………………………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………….………………………….
Tinjauan Umum tentang Seksualitas………………….……………………..
Dasar Pemikiran Penelitian ……………………………………………
Kerangka Konsep……………………………………………………
Beberapa Definisi Operasional…………………………………….

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………………………
Jenis Penelitian ………………………………………………………………..……
Populasi dan Sampel …………………………………………………………….…
Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………………………………
Cara Pengumpulan Data ……………………………………………………………
Pengolahan dan Penyajian Data …………………………………………………..
Etika Penelitian ……………………………………………………………………...