Selasa, 16 Februari 2010

PENGERTIAN ILMU

PENGERTIAN ILMU

Ilmu merupakan sebuah pengetahuan tentang sebab akibat atau asal usul yang memiliki ciri adanya suatu metedologi yang harus dicapai secara logis dan koheren, memiliki hubungan dengan tanggung jawab ilmuwan, bersifat universal, memiliki objektivitas tanpa disisipi oleh prasangka-prasangka subjektif, dapat dikomunikasikan, kritis dimana tidak ada teori ilmiah yang definitif, terbuka bagi peninjauan krotis dan berguna sebagai wujud hubungannya antara teori dan praktek.

Dalam memahami sebuah ilmu terdapat sebuah aktivitas yang berpangkal pada konsep struktur pemikran manusia. Pembentukan sebuah konsep bterkait dengan 4 hal yaitu:

  • Kenyataan dimana merupakan sebuah misteri apabila tidak diungkapkan dalam bahasa
  • Teori yang merupakan tingkat pengertian seseorang yang sudah teruji sehingga dapat dipakai dalam pemahaman suatu hal
  • Kata-kata yang merupakan cerminan ide-ide yang diungkapkan secara verbal
  • Pemikiran yang merupakan hasil akan manusia yang diekspresikan dalam bentuk bahasa

Sedangkan ilmu pengetahuan merupakan sebuah hasil pemikiran manusia yang dapat menyesuaikan antara hukum pemikiran dengan dunia luar yang juga mengandung subjektivitas dan objektivitas dari sesuatu yang dikertahui dengan didasari oleh pemikiran manusia.

KARAKTERISTIK ILMU

Suatu kegiatan dikatakan sebuah ilmu apabila memiliki 6 karakteristik, diantaranya:

  • Masalah

Masal merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertitik tolak dari persoalan yang dapat menarik perhatian. Apabila tidak terdapat suatu masalah, maka juga tidak terdapat sebuah ilmu, sebab ilmu tumbuh dari suatu permasalahan yang ada untuk dipecahkan. Rasa ingin tahu dari masalah terseb ut itulah yang akan menimbulkan sebuah ilmu.

  • Sikap

Karena adanya suatu masalah, maka seseorang harus memilki sikap terhadap masalah tersebut agar masalah tersebut dapat teratasi. Sikap ingin tahu inilah yang harus dimiliki seseorang un tuk menghadapi suatu masalah untuk menghasilkan sebuah ilmu.

  • Metode

Metode merupakan sebuah cara yang digunakan dalam menyelesaikan persoalan. Tanpa memeliki suatu cara-cara tertentu, masalah sulit terselesaikan, cara-cara yang dimaksud tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan untuk menghasilkan sebuah ilmu.

  • Aktivitas

Merupakan seluruh aktivitas manusia dalam menghadapi permasalahn yang jelas dan terencana. Dengan aktivitas inilah dapat digunakan untuk membangun sebuah ilmu, dan aktivitas ini tergantung kepada kemampuan yang dimiliki seseorang, keterampilan, adanya kesadaran moral dan usaha bagi seseorang yang ingin menghasilkan sebuah ilmu.

  • Solusi

Solusi merupakan ciri yang menandakan bahwa sebuah ilmu akan dapat memecahkan persoalan dengan menggunakan sebuah prinsip umum atau hukum-hukum tertentu.

  • Pengaruh

Pengaruh merupakan bagian dari kegiatan ilmiah yang dapat memperlihatkan sejauh mana pengaruh ilmu terhadap masalah-masalah kehidupan. Apakah berpengaruh positif atau juga dapat berpengaruh negatif. Hasil pemecahan masalah dan pengaruh tersebut merupakan konsekuensi dari masing-masing ilmu.

UNSUR-UNSUR YANG MEMBENTUK STRUKTUR PEMIKIRAN MANUSIA

Pengetahuan merupakan sesuatu yang ada dalam pikiran manusia. Tanpa pikiran tersebut, maka pengetahuan tidak akan ada dan untuk dapat tetap ada terdapat 8 unsur yang membentuk struktur pemikiran manusia, diantaranya:

  • Pengamatan

Unsur ini merupakan bagian dari unsur yang dapat membentuk struktur pikiran karena melalui pengamatan dapat timbul keterkaitan pada objek tertentu sehingga dapat membuat sebuah pemikiran.

  • Penyelidikan

Setelah dilakukan pengamatan, maka dapat dihasilkan suatu persepsi dan konsep yang diingat baik secara sederhana maupun kompleks, sehinnga dapat terbentuk struktur pemikiran.

  • Percaya

Rasa percaya pada objek muncul dalam kesadaran yang biasanya timbul dari suatu rasa keraguaan akan objek yang akan diselidiki, melalui rasa percaya terhadap objek tersebut akan timbul pemikiran untuk mdencapai akan apa yang akan dihasilkan.

  • Keinginan

Keinginan dapat menjadi pembentuk struktur pemikiran. Apabila tidak ada keinginan untuk mengenal, mengetahui bahkan menyelidiki suatu objek, maka tidak terjadi sebuah pemikiran.

  • Adanya maksud

Apabila seseorang tidak mempunyai maksud terhadap objek tertentu walaupun telah diamati dan diselidiki, maka sulit untuk dapat terjadi sebuah pikiran.

  • Mengatur

Pikiran merupakan suatu organisme yang teratur dalam diri seseorang, dan pikiran dapat mengatur melalui kesadaran. Proses pengaturan ini akhirnya dapat membentuk sebuah pemikiran.

  • Menyesuaikan

Menyesuaikan merupakan bagian dari komponen yang dapat membentuk sebuah struktur pemikiran manusia, melalui kemampuan dalam menyesuaikan pemikiran-pemikiran akan terdapat pembatasan-pembatasan yang dibebankan pada pemikiran melalui kondisi yang ada dalam keadaan fisik, bilogis, maupun lingkungan.

  • Menikmati

Melalui pikiran-pikiran akan dapat dirasakan kenikmatan tersendiri dalam menekuni berbagai persoalan hidup. Proses menikamti ini juga akan membentuk struktur pemikiran manusia.

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU

Perkembangan ilmu mengalami beberapa periode atau zaman diantaranya:

  • Zaman Pra Yunani Kuno

Pada zaman ini perkembangan sebuah ilmu dapat diketahui dasar pengalaman. Sikap pengalaman tersebut dihubungkan dengan kekuatan magis. Adanya penemuan terhadap bilangan sudah dimulai ke tingkat abstraksi. Kemampuan menulis, berhitung, dan menentukan kalender atas sintesis dari hasil abstraksi yang dilakukan. Selain itu terdapat kemampuan meramal yang didasari atas peristiwa yang pernah terjadi.

  • Zaman Yunani Kuno

Pada zaman ini sudah mulai ada perekembangan dalam ilmu yang didasari atas kebebasan seseorang dalam mengungkapkan ide-ide pendapatnya, sudah tidak mempercayai adanya kekuatan magis atau mitos yang ada, masyarakat pada zaman itu tidak lagi menerima begitu saja dari fenomena yang ada, tapi lebih menekankan proses penyelidikan dari peristiwa tersebut dan pemikiran-pemikiran yang kritis.

  • Zaman Pertengahan

Pada zaman pertengahan para ilmuwan ini dikaitkan dengan para ahli agama sehingga segala kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung adanya kebenaran agama. Pada masa itu perkembangan ilmu sudah mulai di wilayah timur melalui peradaban dunia Islam dengan dilakukannya penerjemahan karya-karya filosofis sehinnga pada zaman itu terdapat penemuan cara pengamatan astronomi, ilmu kedokteran, ilmu kimia, ilmu bumi, dan lai-lain, serta terdapat penegasan sistem di desimal dan dasar-dasar aljabar.

  • Zaman Renaissance

Zaman ini terjadi pada tahun 14-17 Masehi dengan ditandai adanya banyak terjadi penemuan-penemuan ilmu pengetahuan moderen, dan pada zaman ini pemikiran manusia mulai berkembang yaitu adanya pemikiran bahwa dalam mencapai kemajuan atas hasil masalah sendiri tidak didasarkan atas campur tangan Illahi, zaman ini sudah ditemukan cara-cara berpikir ilmiah seperti adanya pengamatan, penyingkiran segala hal yang tidak termasuk dalam peristiwa yang diamati, idealisasi, dan adanya penyusuanan teori atas dasar peristiwa, adanya percobaan untuk meguji teori yang ada.

  • Zaman Moderen

Zaman ini terjadi pada tahun 17-19 Masehi dengan ditandai adanya penemuan-penemuan ilmiah dan telah disusun beberapa langkah dalam berpikir secara ilmiah, menurut Descrates langkah tersebut antara lain, tidak menerima apapun sebagai hal yang benar kecuali diyakini sendiri kalau itu memang sesuatu yang benar, adanya pemilihan masalah menjadikan bagian yang kecil sehingga memudahkan dalam penyelesaian, adanya cara berpikir dari hal sederhana sehingga ke hal yang paling rumit serta adanya perincian secara lengkap dan pemeriksaan menyeluruh dari berbagai hal.

  • Zaman Kontemporer

Zaman ini9 dimulai pada abad ke 20, dimana pada zaman ini terjadi perkembangan ilmu yang pesat dengan dimulainnya teori-teori alam, serta adanya penemuan teknologi yang canggih seperti teknologi informasi dan komunikasi. Disamping itu juga terjadi perkembangan ilmu kedokteran yang terbagi dalam spesialisasi dan subspesialisasi. Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran, maka ilmu keperawatan juga mulai dikembangkan dengan perkembangan spesialisasi.

KEPERAWATAN SEBAGAI ILMU

Keperawatan sebagai ilmu memilki objek formal dan materia, sebagai objek forma, keperawatan memilki cara pandang pada respons manusia terhadap masalah kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, kemudian bantuan pada manusia diberikan pada individu, kelompok atau masyarakat yang tidak mampu berfungsi secara sempurna dalam masalah kesehatan dan proses penyembuhan, dimana ilmu keperawatan sangat memperhatikan masalah-masalah keperawatan yang dilakukan dengan mencari kebenaran secara ilmiah.

Sebagai objek materia, keperawatan memiliki bahasan yang disusun secara sistematis dan menggunakan metode ilmiah dimana asuhan keperawatan pada manusia ditujukkan kepada bagian yang tidak dapat berfungsi secara sempurna yang berkaitan dengan kondisi kesehatan itu sendiri dan manusia sebagai makhluk yang utuh dan unik. Keperawatan dikatakan sebuah ilmu karena keperawatan memiliki landasan ilmu pengetahuan yang ilmiah yaitu scientific nursing karena ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan selalu berkembang.

PERKEMBANGAN ILMU KEPERAWATAN

Pada perkembangannya, ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang ilmu keperawatan, banyak mendapatkan tekanan diantaranya tekanan dari luar dan tekanan dari dalam, sebagai contoh, tekanan dari luar yang berpengaruh pada perkembangan ilmu keperawatan adalah adanya tuntuan kebutuhan masyarakat dan industri kesehatan dan tekanan dari dalam yaitu masalah keperawatan yang secara terus menerus ada dan selalu memerlukan jawaban.

Kelompok cabang ilmu keperawatan:

  • Ilmu keperawatan dasar

Konsep dasar keperawatan

Keperawatan profesional

Komunikasi keperawatan

Kepemimpinan dan manajemen keperawatan

Kebutuhan dasar manusia

Pendidikan keperawatan

Pengantar riset keperawatan

Dokumentasi keperawatan

  • Ilmu keperawatan klinik

Keperawatan anak

Keperawatan maternitas

Keperawatan medikal bedah

Keperawatan jiwa

Keperawatan gawat darurat

  • Ilmu keperawatan komunitas

Keperawatan komunitas

Keperawatan keluarga

Keperawatan gerontik

  • Ilmu penunjang

Imu humaniora

Ilmu alam dasar

Ilmu perilaku

Ilmu sosial

Ilmu biomedik

Ilmu kesehatan masyarakat

Ilmu kedokteran klinik

Untuk mencapai tingkat perkembangan yang diinginkan oleh komunitas profesional, maka upaya yang dapat dilakukan menurut Prof. Ma’rifin Husin adalah dengan menghasilkan masalah baru dalam keperawatan melalui proses berkelanjutan. Dalam proses berkembangnya ilmu keperawatan dituntut adanya riset dan pengembangan ilmu keperawatan sehingga diharapkan perawat dapat melakukan penelitian, selain itu dilihat juga adanya pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan keperawatan, adanya pusat penapis dan adaptasi teknologi keperawatan serta adanya pengembangan model pemberian asuhan keperawatan. Untuk menjadi ilmuwan dalam bidang keperawatan, sangat diperlukan berbagai persyaratan antara lain prosedur ilmiah atau kegiatan ilmiahnya diakui oleh para ilmuwan lainnya, metode ilmiahnya dapat dipergunakan oleh ilmuwan lainnya dalam bidang ilmu yang sejenis, pendidikan formal yang ditempuh diakui secara akademis, memiliki kejujuran ilmiah sehingga tidak akan mengklaim hasil temuan orang lain dianggap miliknya, dan harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Akhir-akhir ini ilmu keperawatan menunjukkan perkembangannya dengan terbentuknya pola pembagian kelompok ilmu keperawatan yang terdiri dari ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan komunitas, ilmu keperawatan klinik, ilmu penunjang dengan penjabaran kelompok cabang ilmu keperawatan.

Blood presure

Definisi

tekanan darah (Blood presure) adalah tekanan pada pembuluh darah arteri saat darah dipompakan oleh jantung ke seluruh organ.

Alat yang digunakan untuk menguku tekanan darah adalah Sphymomanometer atau tensimeter

Tekanan darah dapat diukur dengan 2 ukuran,contoh

120/80 mmHg ( milimeters of mercury ) :

120 menunjukkan tekanan sistolik yaitu tekanan pada pembuluh darah arteri saat jantung berkontraksi ( heart contraction )

80 menunjukkan tekanan diastolik tekanan pada pembuluh darah arteri saat Jantung relaksasi/istirahat (heart relaxtion)

The factor that influence of blood presure are/ faktor –faktor yang mempengaruhi tekanan darah :

Unbalance diet ( diet yang tidak seimbang )

Exercise ( latihan )

Disease ( Penyakit )

Drugs and alcohol

Obesity ( kegemukkan )

Life style ( gaya hidup )

Age ( usia )

Smoking ( merokok )

Hypertention /high pressure/tekanan darah tinggi

The effect of Hypertention/efek dari tekanan darah tinggi

Brain/otak : stroke

Eye/ mata : blindness/kebutaan

Heart failure/gagal jantung

Kidney failure/gagal ginjal

Hypotention/low pressure/tekanan darah rendah

The effect of Hypotention/efek dari tekanan darah rendah

Brain/otak : stroke

Eye/ mata : blindness

Heart failure / gagal jantung

Body/ tubuh

weakness( lemah ),worn-out ( letih ) ,drawn ( lesu)

Langkah-langkah untuk mengukur tekanan darah

1. Pasien duduk dan rileks

2. Pasang kantong karet terbungkus kain ( cuff ) pada lengan atas

3. Pasang stetoskop di bagian bawah kain ( cuff )

4. Pompa cuff sehingga aliran darah terhenti sementara

5. Saat tekanan udara diturunkan ada 2 hal yang harus diperhatikan pemeriksa. Pertama: indikator tekanan darah, kedua : bunyi denyut jantung di stetoskop

6. Saat terdengar denyut untuk pertama kalinya menunjukkan tekanan sistolik

7. Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut jantung denyut jantung yang terdengar akan menghilang, akhir dari bunyi denyut jantung yang terdengar lewat stetoskop menunjukkan tekanan diastolik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar